Bacaan Niat Puasa Syawal Lengkap Beserta Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Sunnah Setelah Bulan Ramadhan

10 Mei 2022, 12:17 WIB
Ilustrasi - Simak berikut ini bacaan niat puasa Syawal lengkap beserta tata cara pelaksanaan ibadah sunnah setelah bulan Ramadhan. /Pexels/Engin Akyurt.

PR DEPOK - Umat Islam dianjurkan menyempurnakan ibadah setelah satu bulan penuh menjalankan puasa di bulan Ramadhan dengan puasa Syawal selama enam hari.

Setiap menjalankan ibadah harus didahului dengan niat, termasuk puasa Syawal. Berikut bacaan niat puasa Syawal beserta tata cara pelaksanaannya.

Niat Puasa Syawal

Para ulama sepakat ketentuan untuk berniat melaksanakan puasa yakni sejak sebelum terbitnya fajar hanya berlaku untuk puasa yang hukumnya fardhu seperti puasa Ramadhan, puasa qadha’ Ramadhan, puasa nadzar dan puasa kaffarah.

Baca Juga: Apakah Hepatitis Akut Menular? Berikut Penjelasan Menkes Budi Gunadi

Sedangkan untuk puasa yang bukan fardhu atau puasa sunnah, seperti di bulan Syawal para ulama sepakat tidak mensyaratkan niat sebelum terbit fajar.

Jadi, boleh niat puasa Syawal meski telah siang hari asal belum makan, minum atau mengerjakan sesuatu yang membatalkan puasa.

Berikut niat puasa Syawal dalam bahasa Arab, latin, beserta artinya

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatis Syawwaali lillaahi ta’aala

Baca Juga: Biodata dan Fakta Menarik Sung Hoon, Pemeran Raphael dalam Drama Baru Woori the Virgin

“Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.

Niat puasa Syawal sekaligus dalam enam hari:

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﻏَﺪٍ ﻋَﻦْ ِﺳﺘَﺔٍ ِﻣﻦْ ﺷَﻮَﺍﻝٍ ﺳُﻨَﺔً ِﻟﻠَﻪ ﺗَﻌَﺎﻟَﻲ

Nawaitu Shauma Ghadin ‘Ansittatin Min Syawaali Sunnatan Lillaahi Ta’aalaa.

“Aku niat berpuasa sunnah 6 Hari bulan Syawal karena Allah Ta’ala."

Untuk waktu pelaksanaan puasa Syawal sendiri baru bisa dilaksanakan umat Islam sejak tanggal 2 di bulan Syawal.

Baca Juga: Stasiun TV Rusia Diretas dalam Berbagai Program Acara, Munculkan Pesan yang Mendukung Ukraina

Jika melaksanakan puasa sunah enam hari ini pada tanggal 1 Syawal, maka hukumnya tidak sah dan haram. Dalam hadis disebutkan, dari Abu Sa’id al-Khudri, dia berkata,

عن عمر بن الخطاب وأبي هريرة وأبي سعيد رضي الله عنهم أن رسول الله صلى الله عليه وسلم نهى عن صوم يوم الفطر ويوم الأضحى

“Nabi Muhammad Saw., melarang berpuasa pada dua hari raya; Idul Fitri dan Idul Adha. (maksudnya tanggal satu Syawal atau sepuluh bulan Dzulhijjah). Praktik berpuasa 6 hari di bulan Syawal sama dengan berpuasa di bulan Ramadlan, boleh bersahur dan berhenti sahur saat waktu imsak. Perbedaannya, pada saat melaksanakan puasa 6 hari di bulan Syawal, boleh dilakukan secara berurutan atau berselang hari yang penting masih di bulan Syawal.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Ini Ciri Kepribadian Anda yang Dilihat dari Bentuk Jempol Melengkung atau Lurus

Tata Cara Puasa Syawal

1. Puasa Syawal Dilakukan Selama Enam Hari

Sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa puasa Syawal itu dilakukan selama enam hari, yang berbunyi:

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).

Dari hadits tersebut, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin berkata, “Yang disunnahkan adalah berpuasa enam hari di bulan Syawal.” (Syarhul Mumti’, 6: 464).

Baca Juga: Inilah Penyebab Gagal Gabung saat Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 28, Harus Segera Dihindari

2. Dilaksanakan Sehari Setelah Hari Raya Idulfitri

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata:

“Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah berita_idul Fithri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan.” (Syarhul Mumti’, 6: 465).

3. Dilakukan Secara Berurutan

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata, “Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan.”

Baca Juga: Cair Mei, Ini Cara Daftar BLT Ibu Hamil dan Balita untuk Mendapatkan Rp3 juta

4. Usahakan Menunaikan Qodho Puasa Terlebih Dahulu

Lebih baik menunaikan qodho puasa terlebih dahulu agar mendapatkan ganjaran puasa sunah Syawal yakni puasa setahun penuh.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, “Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).

Begitu pula beliau mengatakan, “Siapa yang memulai qodho’ puasa Ramadhan terlebih dahulu dari puasa Syawal, lalu ia menginginkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah qodho’nya sempurna, maka itu lebih baik.

Baca Juga: Bagaimana Cara Cek Bansos 2022 Online Pakai KTP? Login di cekbansos.kemensos.go.id dan Ikuti Langkah Berikut

Hal inilah yang dimaksud dalam hadits yakni bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadhan lalu mengikuti puasa enam hari di bulan Syawal.

Namun pahala puasa Syawal itu tidak bisa diraih apabila menunaikan qodho’ puasanya di bulan Syawal. 

Pasalnya, puasa enam hari di bulan Syawal tetap harus dilakukan setelah qodho’ itu dilakukan.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 392).***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Tags

Terkini

Terpopuler