Mengenal Empty Sella Syndrome Mulai dari Jenis, Gejala, hingga Penyebab

28 Juli 2022, 12:24 WIB
Ilustrasi gejala dan penyebab Empty Sella Syndrome. //mohamed hassan/PIXABAY

PR DEPOK - Istilah Empty Sella Syndrome belakangan ini banyak didengar usai presenter Ruben Onsu didiagnosis menderita penyakit ini.

Bagi Anda yang belum mengenal apa itu Empty Sella Syndrome, simak informasi mengenai jenis, gejala dan penyebab.

Dilansir PikiranRakyat-Depok-com dari Healthline, Empty Sella Syndrome (ESS) merupakan penyakit langka yang menyerang otak bagian Sella turiska, lengkungan di tulang sphenoid dasar tengkorak tempat kelenjar pituitari berada.

Baca Juga: 7 Kategori Masyarakat Ini Bisa Dapat PKH 2022 Tahap 3, Cek Nama Penerima Bansos di cekbansos.kemensos.go.id

Orang dengan ESS memiliki kelenjar pituitari yang lebih kecil. Dalam beberapa kasus, kelenjar pituitari bahkan tidak muncul pada tes pencitraan.

Berdasarkan penyebabnya, Empty Sella Syndrome dibedakan menjadi dua yaitu ESS primer dan sekunder.

Dalam kasus Empty Sella Syndrome, sella turiska sebenarnya tidak kosong tetapi terisi sebagian atau seluruhnya dengan cairan serebrospinal (CSF).

Orang dengan ESS juga memiliki kelenjar pituitari yang lebih kecil. Dalam beberapa kasus, kelenjar yang memproduksi hormon-hormon penting ini bahkan tidak muncul pada tes pencitraan.

Baca Juga: Malam Satu Suro Jatuh Tanggal Berapa? Simak Larangan atau Pantangan yang Harus Dihindari

Ketika kasus ESS disebabkan oleh kondisi yang mendasarinya, hal itu disebut Empty Sella Syndrome sekunder.

Sedangkan jika tidak ada penyebab yang diketahui, itu digolongkan jenis Empty Sella Syndrome primer.

Penderita ESS sekunder umumnya memiliki gejala yang berhubungan dengan kondisi yang menyebabkannya.

Banyak orang dengan penyakit ESS jenis tersebut juga mengalami sakit kepala kronis.

Baca Juga: Ibu Hamil dan Balita Bisa Dapat PKH 2022? Cairkan BLT Hingga Rp3 Juta Lewat Link Ini

Meski demikian, dokter tidak yakin apakah itu terkait dengan Empty Sella Syndrome atau tekanan darah tinggi yang juga dialami oleh banyak penderita ESS sekunder.

Sejumlah hal yang dapat menyebabkan Empty Sella Syndrome diantaranya:

- trauma kepala

- infeksi

Baca Juga: 15 Link Twibbon Tahun Baru Islam 2022 Gratis dan Cara Pasang untuk Semarakkan 1 Muharram 1444 H

- tumor hipofisis

- terapi radiasi atau pembedahan di area kelenjar pituitari

-kondisi yang berhubungan dengan otak atau kelenjar pituitari, seperti sindrom Sheehan, hipertensi intrakranial, neurosarcoidosis atau hipofisitis.

Sementara untuk jenis Empty Sella Syndrome primer, hingga saat ini penyebabnya belum diketahui secara pasti.

Baca Juga: Komnas HAM Siap Ungkap Fakta Kematian Brigadir J, Ini Isi Rekaman CCTV yang Ditemukan

Namun hal itu mungkin terkait dengan cacat lahir di diafragma sellae, membran yang menutupi sella tursika.

Beberapa orang dilahirkan dengan robekan kecil di diafragma sellae, yang dapat menyebabkan CSF bocor ke sella tursika.

Namun lagi-lagi, dokter tidak yakin apakah itu merupakan penyebab langsung dari ESS primer atau hanya faktor resiko.

Baca Juga: PKH Bulan Ini Cair Sampai Tanggal Berapa? Cek Jadwal dan Daftar Nama Penerima BLT Rp3 Juta di Link Berikut

Selain penyebab yang dijelaskan di atas, Dalam kasus yang jarang terjadi, ESS dikaitkan dengan peningkatan tekanan di tengkorak yang dapat menyebabkan
cairan tulang belakang bocor dari hidung, pembengkakan saraf optik di dalam mata hingga masalah penglihatan.

Sebagian besar kasus ESS tidak terdiagnosis karena kurangnya gejala, sehingga sulit untuk mengatakan apakah jenis kelamin, obesitas, usia, atau tekanan darah adalah faktor risiko yang sebenarnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler