Riset Terbaru: Tingkat Hormon Stres Kortisol yang Tinggi Jadi Penyebab Orang Terpapar Covid-19 Jangka Panjang

14 Agustus 2022, 21:50 WIB
Ilustrasi Covid-19. Tingkat hormon stres kortisol yang tinggi jadi penyebab orang terpapar Covid-19 jangka panjang. /Stephane Mahe/REUTERS

PR DEPOK – Salah satu perhatian pakar kesehatan selama penyebaran virus corona adalah penyebab orang terpapar Covid-19 dalam jangka panjang.

Para peneliti di Universitas Yale baru-baru ini melaporkan terkait hasil riset mereka terkait penyebab orang terpapar Covid-19 dalam jangka panjang.

Menurut mereka, hormon stres kortisol bisa menjadi penyebab utama orang mengalami gejala Covid-19 selama berbulan-bulan setelah pemulihan.

Baca Juga: Input KTP di eform.bri.co.i untuk Cek Penerima BPUM 2022, BLT UMKM Siap Cair ke Pemilik Usaha Berikut

Para peneliti di Universitas Yale menemukan bahwa orang yang menderita kasus yang dapat dianggap long Covid menghasilkan sekitar setengah lebih banyak kortisol daripada rekan-rekan mereka yang sehat.

Hubungan pasti antara kortisol dan Covid-19 dalam jangka panjang memang belum ditemukan.

Akan tetapi, temuan tersebut dapat memperjelas hipotesis baru tentang apa yang menyebabkan penyakit misterius itu.

Baca Juga: Link Streaming Liga Inggris Chelsea vs Tottenham, Kick Off Mulai Pukul 22:30 WIB

Hampir tidak mungkin untuk mengetahui peluang apa yang dimiliki seseorang untuk mengembangkannya setelah infeksi Covid karena kurangnya pelaporan kasus secara besar-besaran yang telah terjadi sejak varian Omicron muncul tahun lalu.

Dalam riset ini, para peneliti mengumpulkan data dari 215 orang.

Dari kelompok itu, 99 memiliki kasus Covid-19 dalam jangka panjang, 40 tidak memiliki infeksi Covid-19, sedangkan 76 sisanya sembuh dari virus tanpa komplikasi jangka panjang.

Para peneliti lalu mengambil sampel darah dari setiap partisipan dan mengukur kadar kortisol yang ditemukan.

Baca Juga: Ingin Terlihat Lebih Cantik? Simak 4 Tips Menjaga Kulit Wajah agar Sehat dan Awet Muda

Adapun gejala yang paling umum diderita oleh pasien Covid-19 yang lama termasuk kabut otak, kelelahan, dan masalah sistem saraf.

Apa itu hormon stres kortisol?

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail, para peneliti menyebutkan bahwa kortisol adalah hormon stres utama tubuh.

Hormon ini akan aktif di kelenjar adrenal pada ginjal dan menyebar ke seluruh tubuh.

Baca Juga: Cek Nama Penerima PKH dan BPNT Agustus 2022 Online Lewat HP di cekbansos.kemensos.go.id

Setelah cukup hormon terdeteksi dalam aliran darah seseorang, otak akan terus waspada, memicu perasaan yang kita kenal sebagai 'stres'.

Tingkat kortisol yang rendah telah dikaitkan dengan sindrom kelelahan kronis dan penyakit serupa lainnya di masa lalu.

Sementara itu, seperti diketahui bahwa kelelahan juga merupakan salah satu gejala yang paling menonjol dari Covid-19 jangka panjang.

Baca Juga: Akses situs www.prakerja.go.id untuk Daftar Kartu Prakerja Gelombang 41 yang Sudah Dibuka

Tim peneliti Yale mencatat bahwa beberapa pasien Covid-19 yang telah lama dirawat dengan meningkatkan kadar kortisol mereka telah menunjukkan beberapa perbaikan.

Ini hanya awal dari pencarian. Sekarang kadar kortisol telah dikaitkan dengan Covid-19 jangka panjang.

Peneliti berpendapat bahwa bagaimana cara tepat mengatasinya dan langkah selanjutnya untuk mengembangkan perawatan dan menemukan mekanisme yang menyebabkan hormon masih menjadi tantangan saat ini.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler