Hari Kanker Payudara Sedunia, Ini Ciri-Ciri Benjolan di Payudara yang Wajib Diwaspadai

18 Oktober 2022, 13:00 WIB
Hari Kanker Payudara Sedunia. /Pexels/

PR DEPOK - Hari kanker payudara sedunia diperingati setiap tanggal 19 Oktober, hal ini kembali memperingatkan para wanita untuk memahami kondisi tubuhnya dan meningkatkan kesadaran akan kanker payudara.

Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan akan kanker payudara adalah melakukan pemeriksaan pada payudara secara rutin untuk mendeteksi kejanggalan seperti adanya benjolan.

Benjolan seperti apa yang patut diwaspadai? Berikut ini ciri-ciri benjolan yang patut diwaspadai, dalam rangka meningkatkan kesadaran diri di hari kanker payudara sedunia ini.

Baca Juga: Oktober Bulan Kesadaran Kanker Payudara, Simak 6 Langkah SADARI untuk Deteksi Dini

Seorang spesialis bedah onkologi dari Universitas Indonesia (UI) Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, SpB(K)Onk, M.Epid, MARS mengatakan terdapat beberapa ciri benjolan yang harus diwaspadai saat memeriksa payudara.

"Benjolan yang terus membesar dan dalam perabaan batasnya tidak jelas," ujar Sonar.

Ia menggambarkan bahwa permukaan yang batasnya jelas, mirip dengan saat meraba kelereng, sedangkan benjolan yang batasnya tak jelas permukaannya bergerigi seperti meraba buah rambutan.

Tak hanya itu, ia juga memberitahukan apabila ada cairan keluar dari puting meski tidak dalam kondisi menyusui dan munculnya benjolan di area lain seperti ketiak maka hal tersebut perlu diwaspadai.

Baca Juga: Catat! 5 Makanan Ini Bisa Bantu Kurangi Risiko Kanker

"Sebetulnya (kalau teraba) berarti sudah lebih dari 1-2 cm karena tangan kita tidak sensitif untuk merasakan (benjolan) kurang dari 1 cm," ucapnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.

"Karena tangan tidak sensitif, kalau tidak biasa baru 2 cm bisa teraba. Karena kanker payudara stadium 1 kurang dari 1 cm, kalau bisa lebih kecil dari itu (ditemukan) lebih bagus," tuturnya lagi.

Sonar juga turut mengimbau kepada masyarakat untuk berperan aktif mendeteksi dini kanker payudara secara rutin, supaya tindakan medis bisa lebih cepat dilakukan dan ditangani.

Kanker payudara biasanya ditemukan pada wanita rata-rata pada usia 40-45 tahun, namun perlu perhatian dan dilakukan pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya saat remaja putri mulai mengalami menstruasi.

Baca Juga: Baik Dikonsumsi, 5 Makanan Berikut Ini Bisa Kurangi Risiko Kanker

Selain melakukan pemeriksaan mandiri, perempuan juga dapat memeriksa secara klinis lebih lanjut yang dilakukan dengan bantuan USG atau ultrasonografi oleh tenaga medis yang yama disarankan untuk dilakukan satu sampai dua kali dalam setahun.

Menurut Sonar, pemeriksaan mammogram efektif untuk perempuan berusia di atas 40 tahun. Karena, usia di bawah 40 tahun jaringan payudara masih padat sehingga sulit terdeteksi dengan alat tersebut.

"Kalau ada kecurigaan (usia di bawah 40 tahun) bisa di-USG, jarang di bawah 50 tahun," tuturnya.

Tak hanya perempuan, Sonar mengatakan bahwa kanker payudara juga dapat menyerang laki-laki, namun perbandingannya kecil, yaitu 1:100 orang.

Adapun gaya hidup juga sangat mempengaruhi munculnya kanker payudara, ia menghimbau untuk selalu menerapkan gaya hidup dan pola makan yang sehat guna meminimalisir munculnya kanker payudara. 

"Bisa dari lemak sendiri atau karbohidrat, beberapa makanan seperti itu dikurangi, manis-manis juga jangan kebanyakan. Nasi jangan terlalu banyak, apalagi ditambah dengan mie dan kentang, semua karbohidrat," himbaunya.***

Editor: Rahmi Nurfajriani

Tags

Terkini

Terpopuler