Mengenal Gerontofilia, Kasus Perselingkuhan Menantu dan Mertua Termasuk?

6 Januari 2023, 15:27 WIB
Apa itu Gerontofilia? simak penjelasan selengkapnya. /Pixabay/

PR DEPOK - Belakangan ini beredar kabar mengejutkan yang sempat membuat heboh jagat maya Indonesia.

Kisah memilukan ini datang dari Norma Risma. Ia menceritakan perselingkuhan suami dengan ibu kandungnya sendiri di media sosial dan menuai reaksi netizen yang mengecam perbuatan tak terpuji tersebut hingga viral.

Sang suami yang merasa nyaman orang yang lebih tua itu dianggap memiliki kelainan seksual yang disebut gerontofilia. Lantas apa itu kelainan gerontofilia?

Baca Juga: Benarkah Mainan Viral Lato Lato Berasal dari Indonesia? Simak Sejarah dan Asal-Usulnya

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Psychologysays, ketertarikan seksual gerontophilia biasanya terjadi dengan perbedaan usia minimal 35 tahun. Orang tersebut memiliki fantasi seksual yang berulang dengan orangtua.

Gerontofilia adalah suatu perilaku penyimpangan seksual ketika orang tersebut jatuh cinta dan mencari kepuasan seksual kepada seseorang yang sudah berusia lanjut (nenek-nenek atau kakek-kakek).

Keluhan awalnya adalah merasa impoten bila menghadapi istri/suami sebagai pasangan hidupnya, karena merasa tidak tertarik lagi.

Baca Juga: Hati-hati, Rambut Sering Rontok Bisa Jadi Tanda Kekurangan Zat Besi dan Vitamin D

Gerontofilia dapat disebabkan karena kebutuhan perlindungan dari orang yang memiliki usia jauh lebih tua sebagai rangsangan yang berkaitan dengan sikap bijaksana, pengalaman yang lebih banyak, dan perlindungan.

Pandangan tentang usia tua ini dapat menyebabkan sebagian orang memiliki hasrat seksual terhadap ciri-ciri tersebut, yang membuat mereka merasa aman.

Hal ini juga mungkin terjadi dalam konteks orang yang merasa tidak mampu menghubungkan kesuksesan dengan orang seusianya (hal ini juga terjadi pada beberapa kasus pedofilia).

Baca Juga: Kenali 11 Tanda dan Gejala Awal Diabetes Melitus, 'Silent Killer' yang Sering Diabaikan

Kemungkinan lain muncul dari pengkondisian. Ada kemungkinan bahwa dalam situasi gairah seksual, gambaran atau semacam rangsangan yang berkaitan dengan usia tua muncul secara kebetulan, yang mungkin kemudian diperkuat secara positif (misalnya dengan masturbasi).

Jenis ketertarikan ini berasal dari pengalaman traumatis, seperti pelecehan seksual masa kanak-kanak ataupun hormonal dan genetis juga dapat mempengaruhi orientasi seksual seseorang.

Namun dalam penelitian sebagian orang lagi terbukti memiliki orientasi seksual yang terbentuk pada saat di masa remaja.

Baca Juga: Kenali Duck Syndrome, Pura-Pura Bahagia untuk Menutupi Kesedihan

Alasan lain yang mungkin dapat ditemukan dalam kelemahan lansia atau memiliki seseorang untuk dirawat.

Lansia umumnya adalah orang yang tidak sehat, yang mungkin membutuhkan bantuan dan dapat mengalami kecanduan.

Beberapa orang mungkin menganggapnya sebagai rangsangan seksual yang dibutuhkan dan membantu orang tua.

Poin kritisnya adalah bahwa gerontofilia sebagian besar bergantung pada melakukan (atau membayangkan) seks dengan pasangan yang lebih tua untuk mencapai orgasme, bukan hanya karena mereka bersedia melakukannya. Ini bukan tentang cinta saja. Juga bukan tentang cinta akan uang.

Baca Juga: Cek Penerima BLT Lansia 2023 Online Lewat cekbansos.kemensos.go.id

Sebaliknya, tipe tubuh lansia yang paling menarik bagi ‘gerontophile sejati’ adalah adanya tanda-tanda fisik standar usia lanjut seperti kerapuhan, keriput, postur bungkuk, rambut putih, gaya berjalan lambat, dan lainnya.

Bicara tentang hubungan seksual, banyak aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan tidak sewajarnya.

Biasanya, cara yang digunakan oleh orang tersebut adalah menggunakan objek seks yang tidak wajar.

Baca Juga: Cara Daftar BLT Lansia 2023 hingga Rp2,4 Juta per Tahun, Akses Aplikasi Cek Bansos Pakai KTP dan KK

Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan pergaulan, dan faktor genetik. Salah satunya ialah gerontopilia.

Kasus kelainan gerontofilia mungkin jarang terdapat dalam masyarakat karena umumnya si pelaku malu untuk berkonsultasi ke ahli, dan tidak jarang mereka adalah anggota masyarakat biasa yang juga memiliki keluarga serta dapat menjalankan tugas-tugas hidupnya secara normal.

Bahkan terkadang mereka dikenal sebagai orang-orang yang berhasil atau sukses dalam kariernya. Meski jarang ditemukan, tidaklah berarti bahwa kasus tersebut tidak ada dalam masyarakat Indonesia.***

Editor: Rahmi Nurfajriani

Tags

Terkini

Terpopuler