Konsumsi Kacang Almond Setiap Hari Dapat Turunkan Risiko Diabetes? Simak Penjelasannya

17 Februari 2023, 15:00 WIB
ILUSTRASI - Menurut para ahli, mengonsumsi kacang almond setiap hari bisa menurunkan risiko diabetes, begini penjelasannya. /unsplash/Kafeel Ahmed/

PR DEPOK - Konsumsi kacang almond secara rutin dapat memperbaiki berat badan dan gula darah pada orang yang kelebihan berat badan dan obesitas, menurut sebuah penelitian.

Sebuah studi yang diterbitkan di Frontiers in Nutrition menemukan bahwa makan almond setiap hari selama 12 minggu mengurangi resistensi insulin, meningkatkan fungsi pankreas, dan membantu mengontrol gula darah.

Kelompok almond juga mencapai penurunan berat badan, indeks massa tubuh (BMI) dan lingkar pinggang yang signifikan, dan menurunkan kolesterol total mereka selama periode intervensi, kata para peneliti.

"Konsumen almond kami mengalami perbaikan dalam berat badan dan gula darah," kata Viswanathan Mohan, presiden dan direktur penelitian diabetes di Madras Diabetes Research Foundation di Chennai dan salah satu penulis studi tersebut, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Indian Express.

Baca Juga: Sifat Buruk dari Tiap Shio, Salah Satunya Suka Menghindari Konflik

“Obesitas adalah masalah kesehatan yang diakui di seluruh dunia dan kita tahu bahwa obesitas meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2. Kami juga tahu bahwa ini adalah masalah kompleks yang terkait erat dengan diabetes dan kami yakin telah menemukan solusi yang cukup sederhana," kata Mohan dalam sebuah pernyataan.

Gayathri Rajagopal, PhD, dari University of Madras dan penulis pertama studi tersebut, menemukan bahwa pemakan almond menunjukkan peningkatan aktivitas dalam sel beta mereka, yang merupakan sel penghasil insulin di pankreas.

"Ini sangat penting bagi orang dengan pradiabetes dan menunjukkan bahwa konsumsi almond secara teratur dapat menunda timbulnya diabetes. Kami juga tahu bahwa almond meningkatkan rasa kenyang, menjadikannya camilan sehat bagi orang yang rentan terhadap diabetes tipe 2," kata Rajagopal.

Para peneliti juga menemukan bahwa orang yang mengambil bagian dalam intervensi ini memiliki kadar kolesterol total dan trigliserida yang lebih baik, keduanya merupakan faktor penting untuk mengendalikan obesitas dan diabetes.

Baca Juga: PKH 2023 Kapan Cair di Jawa Barat? Intip Bocoran Jadwal dan Cara Cek Penerima Online

Kacang-kacangan, seperti almond, merupakan bagian dari diet sehat yang dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, kata mereka.

"Almond menyediakan 6 gram protein nabati per 1 ons (28 gram). Profil asam lemak baik almond dan kandungan vitamin E yang tinggi konsisten dengan peningkatan kolesterol dan trigliserida yang kami lihat dalam penelitian ini," kata RM Anjana, VP Presiden Madras Diabetes Research Foundation dan rekan penulis studi ini.

Selain itu, peningkatan berat badan, fungsi pankreas, penurunan resistensi insulin, dan kadar glukosa darah yang lebih baik menunjukkan bahwa almond bermanfaat untuk kesehatan kardiometabolik, tambah Anjana.

Penelitian ini dilakukan terhadap 400 partisipan berusia antara 25 dan 65 tahun dengan indeks massa tubuh lebih dari 23 kilogram per meter persegi (kg/m2).

Baca Juga: Lucky Hakim Mengundurkan Diri dari Jabatan Wakbup Indramayu, Ridwan Kamil: Susah Dihubungi...

Para peneliti menggunakan pedoman BMI Pasifik Barat Organisasi Kesehatan Dunia, yang menurutnya lebih dari 23 kg/m2 dikaitkan dengan kelebihan berat badan dan lebih dari 25 kg/m2 dikaitkan dengan obesitas.

Para peserta memiliki obesitas sentral, dislipidemia, ketidakseimbangan lipid darah seperti kolesterol, riwayat keluarga diabetes, tekanan darah normal dan juga hipertensi, dan mereka rutin sarapan.

Subsampel dari 126 peserta diminta untuk menggunakan meteran glukosa terus menerus selama 14 hari berturut-turut.

Para peneliti menemukan bahwa peserta dalam kelompok perlakuan almond meningkatkan fungsi sel beta, mengurangi resistensi insulin dan menurunkan kolesterol total.

Baca Juga: 20 Link Tema Poster Isra Miraj 2023 Terbaru, Bisa Unduh Gratis di Sini

Selain itu, para peserta ini mengalami penurunan berat badan, BMI, lingkar pinggang, glukosa dan trigliserida yang signifikan selama 12 minggu, kata mereka.

Peserta intervensi almond juga mengonsumsi karbohidrat 13 persen lebih sedikit, meningkatkan kalori dari lemak, dan mengalami peningkatan asupan protein, lemak tak jenuh tunggal, dan serat.

Dalam subsampel yang menggunakan monitor glukosa berkelanjutan, peserta intervensi almond memiliki respons glikemik yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol, kata para peneliti.

Peneliti dari Universitas Purdue di Amerika Serikat, Universitas Rovira i Virgili di Spanyol dan Universitas Harvard di Amerika Serikat juga berpartisipasi dalam penelitian tersebut.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Indian Express

Tags

Terkini

Terpopuler