Keutamaan dan Amalan Bulan Syawal, Serta Niat Puasa Syawal dan Apakah Boleh Dilakukan Tanpa Berurutan

11 April 2024, 06:35 WIB
Keutamaan dan Amalan Bulan Syawal, Serta Niat Puasa Syawal dan Apakah Boleh Dilakukan Tanpa Berurutan /Pixabay/chiplanay/

PR DEPOK - Keutamaan Puasa Syawal berdasarkan hadits riwayat Muslim dimana saat seseorang melakukan puasa di bulan Ramadhan dan enam hari setelahnya yaitu pada bulan Syawal makan orang tersebut akan mendapatkan seperti pahala berpuasa selama setahun.

“Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR. Muslim)

Puasa Syawal dilakukan selama enam hari, dimulai dari tanggal 2 Syawal sampai tanggal 7 Syawal, boleh dilakukan secara berturut-turut selama enam hari atau acak selama bulan Syawal.

Baca Juga: Niat Zakat Fitrah untuk Istri dalam Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Adapun amalan yang sunnah dilakukan selama bulan Syawal dirangkum PikiranRakyatDepok.com dari laman MUI yaitu:

1. Silaturahmi

Bukan hanya di bulan Syawal, silaturahmi memang dapat dilakukan kapan saja, karena manfaat menyambung silaturahim dapat melapangkan rezeki dan dipanjangkan umurnya, sebagaimana sabda Rasullullah sallallohu alaihi wa salam dari sahabat yang mulia Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu Rasulullah sallallohu alaihi wa salam bersabda,

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ، أخرجه البخاري.

Baca Juga: Daftar Titik Rawan Kecelakaan di Jalur Mudik Lebaran 2024, Hati-hati!

“Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaknya ia menyambung silaturrahminya (dengan kerabat).” (HR. Bukhari)

2. Tetap Menjaga Salat Wajib dan Sunah

Bukan hanya saat di bulan Ramadhan rajin melaksanakan shalat wajib dan sunah, tetapi di 11 bulan lainnya tetap menjalankannya.

Sebagaimana bunyi firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah ayat 238;

Baca Juga: 6 Rekomendasi Mie Ayam Paling Enak di Sidokumpul Lamongan, Jawa Timur

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ…

Artinya: Hendaklah kalian senantiasa menjaga salat-salat (yang telah diperintahkan).

3. Menikah

Menikah di bulan Syawal adalah salah satu amalan yang didasarkan pada riwayat yang disampaikan oleh ibunda kaum muslimin istri Rasulullah sallallohu alaihi wa salam ‘Aisyah Radhiyallahu Anha hadits riwayat Muslim.

Baca Juga: Benarkah BPNT April 2024 Cair Rp200.000? Berikut Penjelasan serta Cara Cek Nama Penerima Online

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي

Artinya: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawwal dan berkumpul denganku pada bulan Syawwal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?” (HR Muslim).

Imam An Nawawi memberikan penjelasan mengenai hadits di atas yaitu, “Di dalam hadits tersebut terdapat anjuran untuk menikahkan, menikah, dan membangun rumah tangga pada bulan Syawal.”

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Penitipan Burung Peliharaan di Bandung, Dijamin Aman dan Nyaman

4. Berpuasa Enam Hari

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dari Abu Ayyub Al Anshoriy, beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Siapa saja yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no 1164)

Baca Juga: Cetak Rekor! BABYMONSTER Capai Penjualan Album Debut Minggu Pertama Tertinggi Kedua di Antara Girl Grup

Hadits di atas menjelaskan bahwa berpuasa di bulan Syawal selama enam hari tidak harus berurutan, jadi bisa dilakukan secara acak selama bulan Syawal.

Syarat sahnya puasa yaitu niat, meskipun niat cukup di dalam hati, akan tetapi agar lebih mantap, ulama menganjurkan dilafalkan secara lisan juga.

Adapun niat puasa Syawal dengan ketentuan sebagai berkut:

Baca Juga: KLJ Tahap 2 2024 Kapan Cair di Bank DKI? Simak Informasi Pencairan dan Nominal yang Diterima di Sini

A. Niat untuk orang yang hendak berpuasa sejak tanggal 2 Syawal secara berurutan selama enam hari, adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ للهِ تعالى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sittatin min syawwal lillahi ta’ala

Artinya, “Saya niat puasa pada esok hari untuk menunaikan puasa sunah enam hari dari bulan Syawal karena Allah Ta’ala.”

Baca Juga: Info Rekayasa Lalu Lintas di Tol Bocimi Pasca Longsor

B. Niat untuk orang yang hendak melaksanakan puasa Syawal tetapi tidak secara berurutan/acak, lafal niatnya sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ للهِ تعالى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatis Syawwallillaahi ta‘ala.

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Baca Juga: Daftar 7 Ucapan Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2024, Simpan dan Bagikan ke Medsos!

C. Niat untuk orang yang baru ingin berpuasa saat itu juga, misalnya seseorang tersebut belum makan dan minum, padahal waktu sudah siang, adalah sebagai berikut:


نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لللهِ تعالى

Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an adaa’i sunnatis Syawwaal lillaahi ta‘ala.

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah SWT.”

Baca Juga: Daftar Besaran Zakat Fitrah di Daerah Jawa Barat Terbaru 2024

D. Sedangkan niat untuk orang yang ingin melaksanakan puasa Syawal digabung dengan puasa qadha/ganti Niatnya yaitu:

Artinya, "Saya niat puasa qadha karena Allah ta'ala."

Hal tersebut dikutip dari pendapat Ustadz Abdul Somad pada kanal YouTube @Dakwah Center TV bertajuk "Puasa 6 Hari di Bulan Syawal" tayang 17 Mei 2021, bahwa puasa Syawal bisa digabung dengan puasa qadha, berdasarkan pendapat Imam Zakaria Al-Anshori dari kalangan Mazhab Syafi'i, sehingga saat puasa qadha di bulan Syawal, insyaallah akan mendapatkan pahala puasa Syawal dan hutang terbayarkan. Wallahu'alam bishawab.***

Editor: Nur Annisa

Tags

Terkini

Terpopuler