6 Tradisi Populer Menyambut Lebaran di Indonesia: Keberagaman Budaya dalam Merayakan Idul Fitri

9 April 2024, 19:30 WIB
Ilustrasi Grebeg Syawal. 6 tradisi populer yang ada di Indonesia bertepatan saat perayaan Idul Fitri. /Instagram/@diewhagred/

PR DEPOK - Lebaran, atau Idul Fitri, adalah momen yang sangat dinanti-nanti oleh umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Merupakan waktu untuk bersyukur dan merayakan keberhasilan menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh, Lebaran juga menjadi momentum penting bagi masyarakat Indonesia untuk menghargai keberagaman budaya yang kaya di tanah air.

Di tengah keberagaman itu, terdapat tradisi-tradisi unik yang menjadi ciri khas perayaan Lebaran di Indonesia. Dari tradisi bersilaturahmi hingga berbagai sajian kuliner khas, setiap tradisi memiliki cerita dan nilai yang dalam.

Baca Juga: 15 Rekomendasi Tempat Makan Viral di Dekat UGM: Rasanya Enak dan Harga Bersahabat

Satu tradisi yang sangat populer adalah mudik, dimana jutaan orang pulang ke kampung halaman untuk berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara. Tradisi ini tidak hanya mencerminkan rasa kerinduan akan keluarga, tetapi juga memperkuat ikatan sosial antarwarga Indonesia.

Selain mudik, tradisi lain yang tak kalah menarik adalah takbiran, di mana umat Muslim berkumpul di masjid atau lapangan untuk bersama-sama melantunkan takbir meriah sebagai tanda syukur atas berkah yang diterima selama Ramadhan.

Dengan keberagaman budaya yang unik ini, Indonesia memperlihatkan betapa kaya dan berwarnanya perayaan Lebaran di negeri ini. Berikut 6 tradisi lebaran yang populer di Indonesia, ini diantaranya:

1. Grebeg Syawal di Keraton Yogyakarta

Baca Juga: Apakah Saya Dapat Bansos? Login ke cekbansos.kemensos.go.id Pakai NIK KTP di Sini

Salah satu tradisi yang paling terkenal adalah Grebeg Syawal yang berasal dari Keraton Yogyakarta. Setiap 1 Syawal, atau hari Idul Fitri, keraton mengadakan tradisi ini sebagai ungkapan syukur atas berakhirnya bulan Ramadhan. Grebeg Syawal juga menjadi ajang untuk membagikan takjil kepada masyarakat yang datang.

2. Perang Topat di Lombok

Di Lombok, tradisi Perang Topat menjadi salah satu ciri khas menyambut Lebaran. Masyarakat saling melemparkan ketupat sebagai simbol kerukunan antar umat beragama. Tradisi ini menjadi bukti nyata bahwa perbedaan tidak menghalangi untuk hidup berdampingan secara damai.

3. Festival Meriam Karbit di Sungai Kapuas

Baca Juga: KLJ Tahap 2, Benarkah Cair Tanggal 11 April 2024? Cek di Sini

Di tepi Sungai Kapuas, terdapat tradisi Festival Meriam Karbit. Meriam dibunyikan selama tiga hari sebelum dan sesudah Lebaran sebagai bentuk keberanian dan semangat kebersamaan masyarakat.

4. Makan Bedulang di Bangka Belitung

Masyarakat di Bangka Belitung memiliki tradisi Makan Bedulang. Mereka berkumpul di balai desa atau masjid untuk makan bersama sebagai ungkapan syukur atas hasil bumi yang melimpah.

5. Binarundak di Motoboi Besar Sulawesi Utara

Baca Juga: 12 Rekomendasi Bakso Terenak di Sekitar Kampus UI, Wajib Cobain Salah Satunya!

Di Motoboi Besar, Sulawesi Utara, tradisi Binarundak dilakukan dengan memasak nasi jaha bersama-sama selama tiga hari setelah Idul Fitri sebagai ajang silaturahmi dan kebersamaan.

6. Tellasan Topak atau Lebaran Ketupat

Tellasan Topak, atau Lebaran Ketupat, dilakukan setelah Idul Fitri tepatnya pada 7 Syawal. Tradisi ini diyakini dapat menolak bala dan membawa keberuntungan bagi masyarakat yang melakukannya.

Tradisi-tradisi ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia dalam merayakan Idul Fitri. Keberagaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia menjadi sumber keindahan dan kekayaan yang patut dilestarikan dan dijunjung tinggi.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Tags

Terkini

Terpopuler