Menurut Jaka Pradipta, virus corona itu layaknya pemantik api yang siap menyalakan peradangan dalam tubuh.
Sementara kondisi tubuh obesitas, diabetes, hipertensi, dan atau penyakit autoimun, lanjutnya menerangkan, akan menjadi bensin bagi peradangan yang telah dinyalakan oleh virus tersebut.
"Inilah mengapa, virusnya sudah tidak ada tapi nyala apinya bisa terus berjalan," tuturnya.
Selain itu, ujar Jaka Pradipta, banyaknya virus yang masuk, jenis virus, serta faktor imunitas yang rendah, seperti pada penderita HIV, malnutrisi, atau kanker darah, juga bisa memicu peradangan yang sulit terkendali.
"Inilah yg terjadi pada pasien post covid yg mengalami perburukan setelah dinyatakan sembuh.. peradangan masih berjalan secara pelan2 namun pasti, sampai akhirnya gejala berat kembali muncul.. jadi, apa yg harus diperhatikan dong?" kata dokter spesialis paru tersebut.
Baca Juga: Cegah Azis Syamsuddin Keluar Negri, KPK Jadwalkan Ulang Pemeriksaan