5 Kebiasaan Makan yang Dihindari agar Tidak Terjadi Kerusakan Hati, Salah Satunya Mengonsumsi Alkohol

- 29 Mei 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi makanan berlemak.
Ilustrasi makanan berlemak. /Unsplash.com/Carles Rabada

PR DEPOK – Terdapat 4,5 juta orang Amerika yang didiagnosis mengalami penyakit hati yang kronis dan kondisi ini dihubungkan dengan 44.000 kematian di AS setiap tahunnya.

Bukan hanya genetik yang memberikan pengaruh kepada kesehatan organ hati, tetapi pemilihan makanan dan minuman tertentu bisa memberikan kontribusi kepada penyakit ini.

Jika ingin menjaga organ vital tetap sehat dan menghindari penyakit lebih serius maka sangat perlu untuk diketahui kebiasaan makan apa yang harus dihindari.

Baca Juga: PSSI Memutuskan Liga 1 dan 2 Tetap Memakai Sistem Degradasi dan Promosi

Berikut lima kebiasaan makan yang harus dihindari agar tidak terjadi kerusakan hati

1. Mengonsumsi makanan manis

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari eatthis, ahli gizi mitra IdealFit Andrea Grange, RD mengungkapkan bahwa faktor risiko terbesar pada penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD) asupan tinggi pada gula.

“Karbohidrat sederhana, terutama fruktosa punya hubungan dengan NAFLD,” ucap Grange.

Beberapa makanan dan minuman yang memiliki kadar gula tinggi adalah sodam es krim, kue, minuman jus, dan minuman olahraga.

Baca Juga: Soal Hasil TWK KPK, HNW: Penting MK Menyidangkan Judicial Review dengan Sejujur-jujurnya dan Seadil-adilnya

2. Meminum soda

Meminum soda tidak hanya memberikan efek buruk pada lingkar perut, tetapi juga bisa mengakibatkan kerusakan serius pada organ hati.

“Minuman bersoda sering kali mengandung pemanis sirup jagung fruktosa tinggi dengan jumlah tinggi. Berbeda dengan glukosa yang dapat digunakan untuk energi, fruktosa harus diproses terlebih dahulu oleh organ hati sebelum dapat digunakan oleh tubuh,” ungkap Kylie Ivanir, MS. , RD, yang merupakan pendiri Within Nutrition.

Ivanir juga mengungkapkan bahwa kelebihan fruktosa yang sudah mencapai organ hati akan terbentuk menjadi lemak dan lemak tersebut akan tersimpan di sel hati yang bisa berakibat pada peradangan dan kerusakan hati.

Baca Juga: 5 Kiper Terbaik Liga Primer Inggris Musim 2020-21, Mulai dari Kasper Schmeichel hingga Ederson Moraes

3. Mengonsumsi makanan berlemak tinggi

Trista Best, MS, RD, seorang ahli diet terdaftar di Balance One Supplements mengatakan bahwa diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak bisa menyebabkan kerusakan pada organ hati.

“Diet tinggi lemak dapat menghasilkan kelebihan beban di mana lemak berlebih dapat disimpan ke dalam hati daripada disaring, dan seiring berjalannya waktu hal ini berakibat dengan terjadinya NAFLD,” oleh Best.

4. Memasak dengan menggunakan minyak sayur

Sekilas minyak sayur terdengar lebih sehat dibandingkan dengan minyak lainnya, namun kenyataanya zat ini bisa berpotensi merusak kesehatan hati dari waktu ke waktu.

“Minyak sayur olahan yang tinggi asam lemak omega-6 dan dapat menyebabkan peradangan kronis yang berpotensi memunculkan NAFLD,” tutur Tina Marinaccio, MS, RD, CPT, yang merupakan ahli gizi dan kuliner yang terdaftar di Health Dynamics LLC.

Baca Juga: Jokowi Yakin 2021 Akan Jadi Tahun Percepataan Pemulihan Ekonomi Nasional

5. Meminum alkohol

Meminum alkohol bisa mengakibatkan masalah pada kesehatan hati yang serius dari waktu ke waktu.

Taylor Graber, MD, pemilik ASAP Ivs mengungkapkan bahwa alkohol bisa mengakibatkan peradangan hati yang berlebihan dan bisa memunculkan jaringan parut permanen.

“Saat jaringan parut ini menjadi lebih buruk, fungsi hati akan mengalami gangguan dan bisa memunculkan kondisi mendekati penyakit sirosis dan akhirnya gagal hati,” ungkap Graber.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Eat This


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah