Benarkah Orang dengan Autoimun Hanya Bisa Terima Vaksin Moderna? Berikut Penjelasan Ahli

- 26 Agustus 2021, 20:40 WIB
Ilustrasi vaksin Moderna, Pfizer, Sinovac, dan AstraZeneca.
Ilustrasi vaksin Moderna, Pfizer, Sinovac, dan AstraZeneca. /Thirdman/Pexels

PR DEPOK - Usai diizinkan menjalani vaksinasi, kini muncul klaim yang menyebut orang dengan autoimun (ODAI) hanya bisa menerima suntikan vaksin Moderna.

 

Dokter spesialis penyakit dalam subspesialisasi hemotologi dan onkologi medik di RSCM, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FACP menyatakan klaim tersebut keliru karena bukan hanya vaksin Moderna yang bisa diterima kelompok autoimun.

Faktanya kelompok yang satu ini bahkan bisa menerima jenis vaksin lainnya seperti Pfizer, AstraZeneca, dan Sinovac.

Baca Juga: Sudah Daftar Kartu Prakerja Gelombang 19? Login di www.prakerja.go.id dan Ikuti Tahapan Ini

Faktor yang menentukan ODAI bisa menerima jenis vaksin tertentu diputuskan berdasarkan hasil kajian dokter yang menyatakan penyakit autoimun tersebut terkontrol.

Melalui surat keterangan yang kini menjadi syarat vaksinasi, dokter biasanya akan memberi rekomendasi jenis vaksin yang paling sesuai, mengingat ODAI termasuk dalam kelompok rentan.

Di sisi lain, masing-masing ODAI juga akan mengalami reaksi yang berbeda usai menjalani vaksinasi.

Baca Juga: TKA China yang Masak Sop Buaya di Konawe Terancam 5 Tahun Penjara, Cipta Panca: Kayak Berani Aja

Salah satu contoh kasus, dalam data yang dipublikasikan jurnal Nature Spanyol, kelompok ODAI yang menerima vaksin Moderna, Pfizer, dan AstraZeneca sempat mengalami efek samping berat hingga kekambuhan autoimunitas.

Sedangkan, dari total 910 ODAI yang menerima vaksin Sinovac, tidak satu pun tercatat mengalami efek samping sedang hingga berat.

Hingga kini, tercatat lebih dari 80 jenis penyakit yang masuk kategori autoimun. Beberapa di antaranya lupus, multiple sclerosis, penyakit Graves, dan tiroiditis Hashimoto.

Baca Juga: Berapa Lama Evaluasi Kartu Prakerja? Berikut Estimasi Waktu Evaluasi Kartu Prakerja Gelombang 19

Serupa dengan kelompok autoimun, pasien kanker juga bisa menjalani vaksinasi kecuali bila mengalami penurunan kekebalan tubuh akibat kemoterapi.

"Dokter onkologi yang bisa menyatakan dia bisa atau tidak (vaksinasi). Lebih baik siap untuk meng-handle efek samping dari vaksin"

"Kadang-kadang hanya dengan istirahat atau diberi obat daripada kalau kena Covid-19," tutur dr. Aru dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

 

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah