“Selain perokok, orang yang termasuk ke dalam kelompok ‘lebih risiko’ tersebut kebanyakan adalah orang-orang dengan penyakit-penyakit tertentu,” ungkap dokter Adam Prabata.
Ia pun memaparkan bahwa ada tiga alasan merokok bisa meningkatkan risiko jika terkena Covid-19.
Pertama, merokok dapat menurunkan imunitas terhadap infeksi saluran napas. Kemudian, terdapat kerusakan paru akibat rokok sehingga lebih rentan bila terkena Covid-19.
“3. Rokok berhubungan dengan penyakit yang menjadi komorbid Covid-19 (diabetes, penyakit paru, penyakit jantung, dll),” katanya melengkapi.
Dokter Adam Prabata kemudian menyinggung rokok elektrik atau vape yang ternyata memiliki risiko tinggi untuk meningkatkan Covid-19.
“1. Vape dapat menurunkan imunitas terhadap infeksi saluran napas. 2. Vape dapat mengiritasi bahkan merusak sel-sel di paru,” tulisnya.
Kesimpulannya adalah kebiasaan merokok atau pernah merokok terbukti bisa meningkatkan risiko sakit berat sampai meninggal dunia jika terkena Covid-19 bahkan jika rokok digantikan dengan vape sekalipun maka risiko-risiko tersebut tetap ada.***