PR DEPOK – Baru-baru ini pakar mengungkapkan hasil penelitian yang menunjukkan sejumlah orang yang pulih usai cukup lama mengidap Covid-19 ternyata rentan terkena demensia atau penurunan dua fungsi otak.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Straits Times, kasus terkena demensia ini terungkap pasca beberapa orang terus melaporkan bahwa mengalami penurunan konsentrasi, kesulitan memori, dan masalah kognitif lainnya usai pulih dari Covid-19.
Terkait hal ini, para ahli mulai mengkhawatirkan bahwa orang yang lama mengidap Covid-19 pasca pulih berisiko mengalami demensia bertahun-tahun kemudian.
Baca Juga: Cara Dapat Bantuan Tunai PKL dan Warung, dengan 3 Syarat Bisa Terima Rp1,2 Juta
Bahkan para ahli tidak memungkiri bahwa demensia bisa menyerang orang lebih awal dari kategori umur yang semestinya.
Alzheimer's Disease International (ADI), sebuah federasi asosiasi Alzheimer di seluruh dunia, baru-baru ini telah membentuk kelompok kerja para ahli global untuk mempelajari dan menangani risiko terkena demensia bagi pasien yang pulih dari Covid-19, karena pandemi Covid-19 secara langsung mendorong lonjakan kasus demensia.
Maka dari itu, penelitian mendesak soal hubungan antara Covid-19 yang lama dan demensia harus dilakukan.
Baca Juga: PBB Butuh Dana Tambahan Lebih dari Rp8,52 Triliun untuk Cegah Krisis Kemanusiaan di Afghanistan
Dr Atri, direktur Banner Sun Health Research Institute, sebuah fasilitas penelitian besar tentang penyakit Alzheimer dan gangguan terkait penuaan di Arizona mengatakan bahwa ia telah melihat beberapa kasus di mana perubahan terkait demensia terjadi dengan sangat cepat, termasuk pada orang-orang yang memiliki gejala ringan Covid-19.