Benarkah Obat Paxlovid Efektif terhadap Covid-19? Begini Faktanya

- 8 November 2021, 09:10 WIB
Ilustrasi obat Covid-19.
Ilustrasi obat Covid-19. /iira116/Pixabay

PR DEPOK – Setelah obat oral Molnupiravir hadir sebagai yang pertama terbukti efektif terhadap Covid-19, masyarakat terus menanti obat oral lain untuk melawan Covid-19.

Belakangan ini muncul kabar yang mengatakan obat oral Paxlovid dari Pfizer diklaim efektif terhadap Covid-19.

Lantas benarkah obat Paxlovid efektif terhadap Covid-19? Berikut penjelasan dokter Adam Prabata.

Baca Juga: GP Ansor Nilai Dugaan Keterlibatan Luhut dalam Bisnis PCR sebagai Gerakan Kemanusiaan, Yan Harahap: Pantaskah?

Dokter Adam menyebutkan cara kerja obat Paxlovid adalah dengan cara menghambat virus penyebab Covid-19 untuk memperbanyak diri.

Menghambat virus penyebab Covid-19 untuk memperbanyak diri dengan menghambat produksi enzim yang diperlukan untuk memperbanyak diri,” kata dokter Adam dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun @adamprabata.

Terkait cara mengonsumsinya, dokter Adam mengatakan obat Paxlovid diminum sebanyak 2 kali per hari selama 5 hari (10 dosis).

Baca Juga: Tinggi Muka Air Mencapai 270 cm Sejak Semalam, Pintu Sungai Depok Berstatus Siaga 2

Efektivitas terbukti bila dikonsumsi dalam 3-5 hari sejak gejala pertama kali muncul,” tuturnya.

Adapun efektivitas dari obat Paxlovid disebut dokter Adam mencapai angka 89 persen.

Efektivitas Paxlovid 89 persen menurunkan risiko rawat inap atau kematian akibat Covid-19” 

Efektivitas tersebut ditemukan pada pasien dewasa, Covid-19 ringan-sedang, tidak rawat inap, dan berisiko tinggi untuk sakit berat,” ujarnya.

Baca Juga: Berstatus PPKM Level 1, DKI Jakarta Kini Jadi Penyumbang Kasus Positif Covid-19 Tertinggi

Namun obat Paxlovid hingga tanggal 7 November 2021 kemarin disebut dokter Adam masih belum mendapatkan izin.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by dr. Adam Prabata (@adamprabata)

Pfizer (produsen paxlovid) masih berencana mengajukan izin penggunaan darurat kepada FDA Amerika Serikat,” ujarnya.

Dokter Adam kemudian menyimpulkan bahwa paxlovid telah diketahui mampu mereduksi risiko rawat inap dan kematian akibat Covid-19 sebesar 89 persen di antaranya pada:

Baca Juga: Ketua MUI Pusat Cholil Nafis Soal Pencurian Buku Nikah di Sejumlah KUA: Paksaan agar Beralih ke Digital?

1. Orang dewasa yang berisiko tinggi terkena Covid-19 berat.

2. Covid-19 ringan-sedang.

3. Tidak rawat inap.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Instagram @adamprabata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah