Dalam uji klinis, jahe juga terbukti menurunkan rasa nyeri pada lutut yang terkena osteoartritis.
Jahe yang kering juga memiliki senyawa anti inflamasi, tetapi senyawa gingerol tidak begitu optimal ketika dipanaskan.
2. Menjaga kadar gula darah
Senyawa gingerol dalam jahe juga memberi efek penjagaan dalam kadar gula agar tetap stabil, sehingga jahe dapat mengendalikan efek jangka panjang terhadap seseorang yang mengidap diabetes tipe dua.
"Jahe mengurangi enzim yang memecah karbohidrat sehingga membantu metabolisme glukosa (gula)," ujar O'Neill.
Seseorang yang mengidap diabetes tipe dua tidak mengasilkan insulin yang cukup, sehingga sebaiknya mengkonsumsi jahe, karena jahe mendorong otot untuk menyerap glukosa tanpa harus mengambil insulin secara ekstra.
3. Mengurangi rasa mual
Sebagian orangtua memberikan sirup dengan rasa jahe agar sang anak tidak merasakan mual dalam perjalanan,tetapi anggapan tersebut keliru.
Baca Juga: Unjuk Rasa Meletus di Beberapa Negara Eropa, Menentang Aturan Pembatasan Nasional dan Anti-Vaksin