PIKIRAN RAKYAT - Virus Corona yang menyerang lebih dari 100 ribu warga dunia kini telah masuk ke Indonesia, dengan empat kasus yang terdeteksi hingga hari ini.
Akibatnya, terjadi pembelian masker medis secara berlebih dan penimbunan masker yang dilakukan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.
Bertentangan dengan persepsi umum, banyak dokter dan ahli kesehatan mengatakan bahwa masker bukanlah alat yang efektif untuk menghindari virus Corona.
Sebaliknya, pembelian masker berlebih justru akan mengganggu kinerja dokter dan perawat yang setiap hari harus berhadapan dengan pasien Corona.
Salah satu dokter yang menyarankan metode alternatif penanganan virus Corona adalah Frans Abednego Barus, dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi.
Dikutip dari situs berita Antara oleh Pikiranrakyat-depok.com, Frans berkata bahwa memborong masker di tengah kepanikan wabah virus Corona tidak banyak gunanya.
“Masker tidak ada gunanya, termasuk di kerumunan. Kalau disebut obat ‘penenang’ hati, iya,” ujar dokter praktek di Rumah Sakit UKI, OMNI Pulomas dan Hermina tersebut.
Menurut keterangan Frans, masker tidak dapat melindungi seseorang dari penyakit sampai 100 persen.