Bawa Anak ke Dokter Jika Temukan Gejala Ini Saat Pandemi Corona

- 29 April 2020, 14:45 WIB
ILUSTRASI anak-anak sakit.*
ILUSTRASI anak-anak sakit.* /MYRIAM ZILLES/PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Orangtua diminta menunda membawa anak ke rumah sakit selama pandemi virus corona kecuali dalam keadaan darurat.

Untuk mengetahui bahwa anak yang sakit bisa ditangani di rumah atau harus segera dibawa ke pusat layanan kesehatan, dokter spesialis anak Atilla Dewanti memberikan penjelasannya.

Tanda-tanda seperti gejala demam, pilek, batuk, dan diare yang serius pada anak harus segera ditangani petugas kesehatan.

Baca Juga: Bisakah Kita Gugat Tiongkok karena Pandemi Virus Corona dan Minta Ganti Kerugian?

Ketika anak mengalami demam, pilek, batuk, atau diare, sebaiknya orangtua jangan terlalu khawatir bila kondisi mereka masih terlihat baik-baik saja.

"Tetap waspada, kalau anak masih lincah, tertawa, bermain-main dan senang, jangan terlalu khawatir," kata Atilla sebagaimana dilaporkan Antara, Rabu 29 April 2020.

Demam

Saat anak demam, berikan air minum dan ASI yang lebih banyak. Setelah itu, pakaikan baju yang longgar dan nyaman.

Atilla menegaskan, tak perlu memakaikan anak selimut terlalu tebal atau memberikan kaos kaki karena justru akan menghalangi penguapan dari tubuhnya.

Bila demam belum turun, berikan anak paracetamol dengan dosis 10 miligram per kilogram berat badan anak.

Baca Juga: Cek Fakta: Relawan Uji Coba Vaksin Corona Diberitakan Meninggal Dunia, Simak Faktanya

Untuk anak dengan berat badan 10 kg, berarti paracetamol yang dibutuhkan adalah 100 mg. Paracetamol bisa diberikan tiap 8 jam bila anak masih demam.

"Demam yang harus dikhawatirkan adalah ketika diberi obat, demamnya turun, tetapi setelah itu naik lagi suhu tubuhnya. Kalau sudah dua hari masih demam, anaknya lemas, curigai jangan-jangan ada penyakit lain, sebaiknya ke dokter."

Batuk dan pilek

Batuk dan pilek dapat disebabkan banyak hal, termasuk alergi. Jika orangtua punya alergi, ada kemungkinan anak juga mengalami alergi.

Cara mencegah batuk dan pilek akibat alergi adalah menghindari faktor pemicunya.

Selain itu, hindari minuman dingin dan makanan manis. Berikan anak lebih banyak air hangat serta oleskan salep gosok di dada dan punggung.

"Jika perlu, minum obat batuk dan pilek. Jika tiba-tiba sampai sesak, napas tersengal lebih dari 40-60 kali semenit, harus langsung ke dokter," kata dia.

Diare

Buang air besar yang encer lebih dari lima kali alias diare bisa disebabkan alergi makanan ketika anak baru mencicipi makanan baru. Diare juga bisa diakibatkan tangan kotor anak yang dimasukkan ke mulut.

Untuk mengatasi diare, Atilla menyarankan orangtua menghindari asupan sayur dan buah. Berikan oralit dan perbanyak minuman untuk mengganti cairan tubuh anak yang keluar saat diare.

Menjaga anak agar tidak dehidrasi penting ketika mengalami diare. Orangtua dapat memantau frekuensi anak buang air kecil.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x