PR DEPOK - Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa otak kiri lebih banyak digunakan untuk berpikir secara analitis, verbal, dan selaras.
Berbeda dengan otak kanan, di mana lebih digunakan untuk berpikir secara visual, instutif, dan kreatif.
Sementara itu, perbedaan fungsi otak kiri dan otak kanan ternyata ada teori yang menyatakan bahwa seseorang memiliki kecenderungan untuk lebih menggunakan salah satu sisinya.
Dominasi salah satu bagian otak ini kemudian akan memengaruhi cara berpikir serta keterampilan seseorang.
Baca Juga: Arti Nama Ameena Hanna Nur Atta, Anak Pertama Pasangan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah
Orang yang berpikir dengan otak kiri lebih logis, analitis dan metodologis dalam berpikir. Sedangkan orang yang berpikir dengan otak kanan dikatakan lebih intuitif, kreatif, dan subjektif.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Instagram @prakerja.go.id, pemikir otak kiri akan lebih cocok dengan profesi seperti pengacara, insinyur sipil, ilmuwan, program komputer, dan akuntan.
Sementara bagi pemikir otak kanan lebih cocok bekerja sebagai desainer grafis, konselor, psikolog, animator, dan penulis.
Kendati demikian, hal tersebut tidak selamanya harga mati. Penelitian yang dilakukan oleh Burning Glass Technologies menemukan bahwa kini pekerjaan menjadi bersifat lebih hibrida.