Ketiga, harishun (sangat menginginkan keimanan). Menurut tafsiran dari Imam Abu Abdillah Muhammad bin Umar bin Hasan bin Husain at-Taimi, atau yang dikenal dengan julukan Imam Fakhruddin ar-Razi.
Mereka mengatakan bahwa Rasulullah memiliki keinginan yang sangat tinggi untuk bisa memberikan kebaikan kepada semua umat manusia, dan membersihkan segala kesyirikan dalam diri mereka.
Sebab itulah Nabi Muhammad SAW sering kali mendapatkan rintangan silih berganti dimulai dari fitnah, serangan dan ancaman saat berdakwah.
Keempat dan kelima, raufun rahimun (penyantun dan penyayang). Menurut tafsiran dari Syekh Mutawalli asy-Sya’rawi ia menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW bukanlah pribadi yang keji dan suka berbuat keji.
Ia tidak pernah berteriak di pasar, ia (juga) tidak membalas keburukan dengan keburukan, akan tetapi ia justru memaafkan dan berlapang dada.
Itulah rangkuman penjelasan mengenai 5 sifat mulia dari Nabi Muhammad SAW dalam surat At-Taubah yang wajib untuk diketahui.***