Penderita Maag Disarankan Atur Pola Makan Saat Puasa Ramadhan, Simak Penjelasan Dokter Berikut Ini

- 6 April 2022, 08:12 WIB
Ilustrasi pasien sakit maag (Pixabay)
Ilustrasi pasien sakit maag (Pixabay) /

PR DEPOK - Penderita sakit maag perlu melakukan adaptasi dengan berpuasa di bulan Ramadhan. Adapun penderita maag disarankan mengatur pola makan saat sahur dan berbuka puasa.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Bonita Effendi, Sp.PD, B.MedSci, M.Epid, memberikan beberapa saran.

Dr Bonita menyarankan bagi penderita sakit maag yaitu agar berbuka puasa dengan porsi kecil terlebih dahulu.

Baca Juga: Sering Alami Sakit Maag? Jangan Anggap Remeh, Berikut Solusi Sehat untuk Mengatasinya

"Ketika berbuka puasa sebaiknya tidak langsung makan dalam porsi besar, lakukan dengan bertahap, makan dengan porsi sedikit terlebih dahulu kemudian dengan frekuensi agak sering sampai jam sahur. Misalnya, berbuka dengan buah kurma," kata dr Bonita.

Menurutnya, hal yang baiknya dilakukan bagi penderita maag yaitu memberi jeda antara waktu makan dan waktu tidur minimal 2 jam.

Hal ini dilakukan guna mencegah risiko naiknya asam lambung, yang bisa menyebabkan Refluks Gastroesofageal.

Baca Juga: 8 Manfaat Menakjubkan Rutin Konsumsi Jus Kubis, Salah Satunya Obati Maag

Refluks Gastroesofageal, merupakan gangguan pencernaan kronis apabila asam dari perut mengalir kembali ke esofagus atau kerongkongan.

Penderita maag tidak disarankan melewatkan sahur, dan saat sahur disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks agar dicerna tubuh lebih lambat, sehingga penderita maag tidak mudah lapar.

Selain itu, penderita maag perlu menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam lambung seperti cokelat, kopi, hindari makanan yang berlemak atau gorengan, serta makanan asam dan pedas.

Baca Juga: Tips Aman Berpuasa bagi Penderita Maag, Hindari Makan Terlalu Banyak Saat Sahur

Tak hanya itu, diharapkan penderita maag juga menjaga hidrasi tubuh dengan minum air putih minimal 8 gelas per hari saat sahur dan berbuka serta minum obat untuk lambung sesuai dengan anjuran dokter saat sahur dan berbuka.

Kontrol anger manajemen juga sebaiknya dilakukan untuk mencegah maag yang dapat muncul terkait gangguan psikis (kecemasan).

Dr Bonita juga menegaskan hal yang penting yaitu berkonsultasi dengan dokter, karena tiap penderita maag memiliki kondisi yang berbeda.

Baca Juga: Bulan Ramadhan, Berikut Ini 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Maag

"Kondisi pasien akan dilihat untuk menilai kemampuan tubuh untuk memastikan mungkin atau tidaknya pasien menunaikan kewajiban ibadah puasa," kata Dr Bonita, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Adapun puasa Ramadhan dapat dikatakan sebagai prolonged intermittent fasting, yaitu dengan makan dua kali dalam sehari dengan jarak antara 2 makan sekitar 14 jam.

Dr Bonita mengungkap dengan berpuasa diharapkan asupan makanan akan menurunkan asupan kalori serta lemak.

Baca Juga: Apakah Penderita Maag Boleh Menjalankan Ibadah Puasa? Berikut Penjelasannya

"Asalkan dilakukan dengan pemilihan makanan dan minuman yang tepat dan tidak menerapkan kebiasaan 'makan balas dendam' dalam porsi besar saat berbuka puasa dan sahur," demikian pesan Bonita.***

Editor: Erta Darwati

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah