Perceraian Marak Terjadi, Apa Penyebabnya Menurut Segi Psikologi?

- 23 Juni 2022, 14:54 WIB
Ilustrasi - Berikut ini penjelasan mengenai penyebab perceraian yang marak terjadi di tengah Covid-19 menurut segi psikologi.
Ilustrasi - Berikut ini penjelasan mengenai penyebab perceraian yang marak terjadi di tengah Covid-19 menurut segi psikologi. /Pixabay/mohamed_hassan.

PR DEPOK - Perselisihan antara suami dan istri dalam rumah tangga hingga berujung perceraian kerap terjadi belakangan ini, termasuk di Indonesia.

Lantas mengapa pasangan suami istri memilih keputusan perceraian? Apa penyebab perceraian menurut segi psikologi?

Berdasarkan penelitian Daily Hassles, perselisihan kecil merupakan faktor utama terjadinya perceraian dalam rumah tangga.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, Psikolog Keluarga, Oriza Sativa mengatakan, pertengkaran kecil berbahaya bagi pernikahan seperti api karena bisa membludak kapanpun bila terus dipupuk.

Baca Juga: Ruam hingga Sakit Perut, Long Covid pada Anak yang Terinfeksi Covid-19 Bisa Terjadi hingga 2 Bulan

"Toleransi, kesabaran, dukungan, kerja sama elemen penting dalam hubungan. Cinta pada pasangan itu berarti siap untuk berbagi, memberi, berkorban, melindungi, itu nilai kehidupan berumah tangga,” katanya.

Sejatinya, lanjut dia, pernikahan adalah soal toleransi kekurangan pada pasangan, berapa banyak pasangan yang melihat satu sama lain dalam bentuk kekurangannya saja.

"Dukungan sosial itu penting, berapa banyak pasangan yang berpaling hanya karena tidak mendapatkan dukungan lahir batin dari pasangannya,” ucap psikolog keluarga asal Surabaya ini.

Baca Juga: Gempa di Afghanistan, Petugas Akui Kesulitan Menuju Desa Terpencil tuk Beri Bantuan

Faktor ekonomi juga, kata Oriza, turutandil dalam pertengkaran pasangan, berapa banyak pula istri yang menuntut pada suami soal keuangan yang tidak masuk akal, sederhananya menuntut diluar kemampuan suami.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x