Penetapan Idul Adha di Indonesia Berbeda dengan Arab Saudi, Kenapa? Simak 4 Alasan Menurut Kemenag

- 3 Juli 2022, 16:36 WIB
Ilustrasi Idul Adha.
Ilustrasi Idul Adha. /Pixabay

3. Ketiga, berdasarkan data hisab, pada akhir Zulqa'dah 1443 Hijriah, ketinggian hilal di Indonesia berada di antara 0° 52' sampai dengan 3° 13', dengan sudut elongasi 4,27 derajat hingga 4,97 derajat. Sehingga Zulqa'dah digenapkan menjadi 30 hari, sementara pada tanggal tersebut posisi hilal di Arab Saudi sudah cukup tinggi dan bisa dirukyat.

4. Keempat, semakin ke arah barat dan bertambahnya waktu, maka posisi hilal akan semakin tinggi dan semakin mudah terlihat, sedangkan posisi Arab Saudi lebih barat dibandingkan Indonesia. Sehingga pada tanggal yang sama, posisi hilal di sana lebih tinggi dan lebih memungkinkan untuk dilihat.

Baca Juga: Monitoring Penanganan PMK di Sumedang Jabar, Mentan Syahrul Yasin: Alhamdulillah, 98 Persen Sapi Disini Sembuh

Maka dari itu, jangan sampai masyarakat keliru, hanya karena Indonesia lebih cepat 4 jam dibandingkan dengan negara Arab Saudi, menjadikan Indonesia lebih dulu memperingati hari Idul Adha.

Keempat alasan tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Kemenag RI, Dr. H. Adib. MA, yang dikutip oleh Pikiranrakyat-Depok.com dari unggahan Instagram resmi Kemenag pada 3 Juli 2022.

Sehingga bisa disimpulkan jika Negara Arab Saudi meskipun lebih lama 4 jam waktunya dengan Indonesia, akan tetapi Arab Saudi lebih kepada posisi barat sehingga hilal semakin mudah terlihat.

Itulah sebabnya mengapa penetapan Idul Adha di Indonesia berbeda dengan Arab Saudi.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah