Haram untuk Berpuasa, Simak Asal-usul dan Keistimewaan Hari Tasyrik setelah Idul Adha

- 5 Juli 2022, 14:12 WIB
Ilustrasi pengertian, amalan, dan keutamaan Hari Tasyrik.
Ilustrasi pengertian, amalan, dan keutamaan Hari Tasyrik. /Pixabay/Suhail Suri

Keistimewaan hari tasyrik juga bisa dijadikan sebagai perayaan bagi umat muslim.

Oleh karena itu, Rasulullah SAW melarang umat Muslim untuk berpuasa selama tiga hari untuk menikmati makanan dan minuman.

Baca Juga: Soal dan Jawaban Tes Motivasi dan Kemampuan Dasar Kartu Prakerja, Pelajari agar Lolos Seleksi Gelombang 35

“Hari-hari tasyrik adalah hari-hari makan dan minum (yaitu berpesta),” (HR. Muslim).

Hari Tasyrik sendiri memiliki berbagai keistimewaan lainnya dan salah satu waktu yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Keistimewaan Hari Tasyrik bahkan disebutkan dalam beberapa ayat-ayat Al Quran, salah satunya QS. Al-Baqarah.

Baca Juga: PPKM Jawa Bali Diperpanjang hingga 1 Agustus 2022, Ini Daerah yang Kini Berstatus Level 2

Berikut firman Allah SWT tentang keistimewaan Hari Tasyrik dalam surat Al Baqarah.

“Bertasbihlah kepada Allah pada hari-hari yang telah ditentukan. Tetapi barang siapa yang tergesa-gesa pergi dalam dua hari, maka tidak mengapa baginya, dan barang siapa yang tetap tinggal, tidak mengapa baginya, jika tujuannya adalah untuk berbuat kebaikan. Maka bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu akan dikumpulkan kepada-Nya,” (QS. Al-Baqarah).

Di Hari Tasyrik, umat muslim dianjurkan melakukan amalan-amalan sunah seperti memperbanyak syukur, memperbanyak dzikir, berkurban bagi yang mampu dan lain-lain.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x