4 Hari Haram untuk Berpuasa di Bulan Dzulhijjah 1443 H, Salah Satunya saat Hari Raya Idul Adha

- 7 Juli 2022, 20:13 WIB
Ilustrasi. Kapan Hari Haram Puasa? Ini 3 Hari Penting yang Dilarang Berpuasa
Ilustrasi. Kapan Hari Haram Puasa? Ini 3 Hari Penting yang Dilarang Berpuasa /Pixabay/mohammed_hassan/

PR DEPOK - Memasuki bulan Dzulhijjah 1443 H ada puasa sunah yang dianjurkan untuk dikerjakan umat muslim seperti puasa Tarwiyah dan Arafah.

Puasa Tarwiyah dikerjakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sedangkan puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah dalam kalender Islam.

Namun selain anjuran berpuasa, ternyata di bulan Dzulhijjah juga ada 4 hari di mana umat muslim haram untuk berpuasa, salah satunya saat hari raya Idul Adha.

Baca Juga: Fatwa MUI Mengenai Hukum Hewan Kurban yang Terjangkit Wabah PMK, Begini Penjelasannya

Selain itu, waktu lainnya dalam bulan Dzulhijjah yang haram untuk berpuasa yakni tiga hari berturut-turut setelah Idul Adha yang disebut hari tasyrik yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Berdasarkan keputusan Kementerian Agama (Kemenag) hari raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022.

Dengan demikian, hari tasyrik jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Juli 2022 dalam perhitungan kalender Masehi.

Baca Juga: BPNT Juli 2022 Cair di Tanggal Ini, Segera Cek Nama Penerima di Link cekbansos.kemensos.go.id

Di empat hari tersebut masyarakat muslim dilarang berpuasa, baik puasa sunah, qadha dan lainnya.

Kata tasyrik dalam bahasa Arab memiliki makna mengeringkan sesuatu. Pada zaman dahulu, masyarakat Arab menggunakan Hari Tasyrik untuk menjemur daging yang diperoleh dari hari raya kurban atau Idul Adha.

Ada pula pendapat lain yang mengatakan bahwa Hari Tasyrik berasal dari kata syuruq yang berarti terbit.

Kata tersebut berasal dari tradisi yang mengatakan bahwa hewan kurban tidak boleh disembelih sampai waktunya matahari terbit pada Idul Adha.

Baca Juga: Resmi Digugat Cerai Nathalie Holscher, Sule Akui Sedih: Mungkin Sudah Jalannya Seperti Ini

Dalam salah satu hadits, hari tasyrik disebut sebagai hari-hari untuk makan dan minum atau berpesta.

Oleh karena itu, Rasulullah SAW melarang umat Muslim untuk berpuasa selama tiga hari tersebut untuk menikmati makanan dan minuman.

“Hari-hari tasyrik adalah hari-hari makan dan minum (yaitu berpesta),” (HR. Muslim).

Baca Juga: Kapan Kartu Prakerja Gelombang 36 Dibuka? Catat Estimasi Tanggal Pendaftarannya

Meski haram untuk berpuasa, hari tasyrik memiliki berbagai keistimewaan di dalamnya.

Salah satu keistimewaan di hari tersebut yakni waktu bagi para jemaah haji untuk melempar jumrah dan melakukan tawaf terakhir di Masjidil Haram.

Sebagai ganti amalan puasa yang diharamkan, ada berbagai amalan lain yang bisa dikerjakan saat hari tasyrik seperti memperbanyak dzikir, memperbanyak syukur, berkurban bagi yang mampu dan lainnya.***

 

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah