Khutbah Jumat Singkat Menyambut HUT ke-77 RI dengan Tema Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan

- 11 Agustus 2022, 16:50 WIB
Ilustrasi. Berikut naskah khutbah Jumat singkat menyambut HUT ke-77 RI dengan tema mensyukuri nikmat kemerdekaan.
Ilustrasi. Berikut naskah khutbah Jumat singkat menyambut HUT ke-77 RI dengan tema mensyukuri nikmat kemerdekaan. /Pixabay/Makalu.

3. Pembebasan diri dan bangsa dari budaya dan pandangan hidup hedonisme yang mengarah kepada semata-mata memburu kenikmatan duniawi sesaat secara berlebih-lebihan yang akhirnya akan melahirkan budaya persimifisme, yaitu budaya serba boleh. Mereka menuntut dilegalkannya praktek prostitusi, seks bebas, dan praktek kemaksiatan yang lainnya atas nama hak asasi manusia dengan melupakan hak asasi Allah swt. Dalam kondisi semacam ini biasanya segala aktifitas kebaikan, segala bentuk amArtinya : Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan : “ usirlah nabi Luth beserta keluarganya dari negeri ini karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang mengaku dirinya bersih dan suci ( QS. An Naml : 56 ).

4. Pembebasan diri dan umat dari praktek syirik dalam segala bentuknya, sehingga seperti yang dikhawatirkan oleh Imam Ali karomallahu wajhah tentang kondisi sebuah umat yang tidak ada nilai dan tidak ada harganya dimata Allah dan juga di mata manusia. Imam Ali menyebutkan “ akan datang atas manusia suatu zaman semangat mereka hanya berada disekitar perut mereka, kemuliaan mereka sangat tergantung kepada benda-benda fisik semata, jidat mereka ada pada perempuan-perempuan, agama mereka ada pada urusan dinar dan dirham. Mereka itulah orang-orang yang paling jahat dan tidak ada nilainya disisi Allah SWT “. Inilah yang dikhawatirkan oleh Imam Ali, manakala nilai dan semangat kemerdekaan ini tidak diisi dengan rasa syukur yang mendalam untuk memberdayakan, mendayagunakan segala kemampuan yang kita miliki, segala potensi yang dimiliki untuk mengharapkan ridho Allah SWT.

Baca Juga: Lakukan Penganiayaan Diduga karena Cemburu, Oknum Petugas PPSU Ditetapkan Jadi Tersangka

Merupakan fakta sejarah yang tidak dapat dipungkiri bahwa peran dan sumbangan para ulama, peran dan sumbangan para pahlawan serta umat Islam begitu besar dan menentukan dalam perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajah dan meraih kemerdekaan.

Betapa kontribusi mereka yang sangat bernilai di mata bangsa ini harus senantiasa dijadikan suatu semangat untuk mengukir prestasi sebagai bentuk realisasi dari rasa syukur kepada Allah SWT. Saatnya kita menjadikan momentum kemerdekaan ini untuk meneladani perjuangan para pahlawan negeri ini, meneruskan perjuangan mereka dan membawa kemerdekaan ini menuju kemerdekaan yang totalitas dalam segala arti dan bentuknya.

Semoga dengan keberkahan dan rahmat Allah SWT, bangsa ini segera terbebas dari segala bentuk ujian dan bencana yang menimpa, baik ujian secara fisik materil maupun ujian secara akhlak dan moral, karena itu merupakan ujian yang cukup terbesar bagi bangsa ini. Keberkahan dan rahmat Allah mudah-mudahan senantiasa mewarnai kehidupan bangsa ini seperti halnya atas berkat rahmat Allah jualah bangsa ini meraih kemerdekaan.

Baca Juga: Link Nonton If You Wish Upon Me Episode 2 Sub Indo Tayang Malam Ini di Viu, Berikut Bocoran Kisahnya

Kesyukuran yang tertinggi bagi kita bukan hanya bangsa ini telah meraih kemerdekaan, tetapi kesyukuran kita selaku umat Islam adalah bahwa kita tidak sekedar menjadi penonton di dalam mengisi kemerdekaan ini, tapi semampu mungkin menjadi pemain dan ikut ambil bagian sesuai dengan bidangnya masing-masing, sesuai dengan segmentasi masing-masing untuk menjadi orang-orang yang bisa mencoret dan menuliskan sejarah kegemilangan bangsa ini di masa yang akan datang, sehingga kita akan dikenang sebagai sebuah kebaikan yang Insya Allah jika itu diteruskan oleh generasi yang akan datang, maka kita akan meraih sunah jariah ( pahala jariah ) yang tidak putus-putus meskipun kita sudah menghadap Allah swt.

Dengan semangat kemerdekaan ini, kita pertahankan keutuhan jati diri dan bangsa ini dengan nilai-nilai akhlak yang luhur dan nilai-nilai Islam Yang tinggi, hanya dengan itu, kita bisa meraih kejayaan di masa yang akan datang.

Mudah-mudahan Allah SWT berkenan meneruskan sejarah bangsa ini sehingga bangsa ini akan menjadi sebuah “ baldatun thayyibatun warabbun ghaafur “ sebuah negara dan bangsa yang meraih maghfirah Allah SWT dalam waktu yang bersamaan juga meraih kesejahteraan dan kedamaian selama-lamanya.ar ma’ruf dan nahyi munkar akan dianggap sebagai penyakit, dianggap sebagai hama yang harus segera dibasmi seperti yang dikatakan oleh kaum nabi Luth terhadap nabi mereka. Mereka mengatakan dengan budaya dan cara pandang hedonisme mereka, dengan budaya dan cara pandang persimifisme mereka

Halaman:

Editor: Gracia Tanu Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x