"Hal yang membuat saya bersemangat tentang penelitian dan topik ini adalah bahwa akan ada lebih banyak penelitian yang dilakukan tentang antioksidan dan perannya dalam manajemen dan pencegahan penyakit secara umum," kata Laura McDermott seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.
Dengan tersebarnya manfaat anggur lewat penelitian tersebut, menurutnya akan lebih banyak alasan bagi orang-orang untuk fokus pada variasi makanan yang inklusif.
Dia juga mengungkapkan bahwa kandungan antioksidan membuat buah anggur bersifat anti-inflmasi.
"Anggur memiliki berbagai antioksidan termasuk resveratol, katekin, quercetin, dan anthocyanin," ujarnya.
Meski menurutnya nama-nama kandungan tersebut tidak terlalu berarti bagi kebanyakan orang, tetapi antioksidan yang dikombinasikan dengan diet seimbang bisa membantu melawan radikal bebas.
Bahkan cara tersebut juga menurutnya dapat menurunkan stress oksidatif, dan memproduksi anti hasil inflamasi.***