Mengenal Mastitis, Nyeri Saat Menyusui yang Dialami Ria Ricis

- 8 September 2022, 09:10 WIB
Ilustrasi menyusui.
Ilustrasi menyusui. /Unsplash/Wes Hicks/

PR DEPOK – Memilki bayi adalah suatu kebahagiaan tersendiri bagi sebuah keluarga terutama sang ibu.

Menyusui adalah bagian dari kodrat seorang ibu sekaligus merupakan bentuk aktualisasi dalam mencurahkan rasa kasih sayang terhadap bayinya.

Hal ini bisa terganggu oleh adanya Mastitis seperti yang dialami oleh selebgram Ria Ricis.

Baca Juga: Syarat Jadi Penerima BLT BBM 2022 untuk Dapat Bansos Rp600.000

Menjadi ibu baru ternyata menjadi tantangan tersendiri bagi Ria Ricis. Pasalnya ia harus menghadapi sebuah permasalahan ketika memberikan ASI untuk buah hati.

Istri Teuku Ryan itu pernah mengalami Mastitis yang menyebabkan ASI-nya sangat sedikit ketika dipompa.

Untuk mengenal Mastitis lebih jauh, simak penjelasan berikut.

Baca Juga: Cara Daftar BLT BBM 2022 Lewat Aplikasi Cek Bansos Kemensos, Siapkan 2 Dokumen Bisa Dapat Bantuan Rp600.000

Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Siloam Hospitals, Mastitis atau lactating mastitis adalah infeksi jaringan payudara saat ibu sedang menyusui.

Kondisi ini terjadi karena mampetnya saluran air susu ibu oleh ASI yang menggumpal atau clogged milk duct dan disertai bakteri yang masuk ke dalam jaringan payudara ibu melalui puting susu.

Mastitis jenis lain atau non-lactating mastitis bisa terjadi pada ibu yang tidak menyusui, tetapi kondisi ini jarang ditemukan.

Baca Juga: KJP Plus 2022 Cair September, Cek Nama Penerima di Link Berikut untuk Cairkan Bantuan hingga Rp450.000

World Health Organization atau WHO mengatakan bahwa mastitis pada ibu menyusui sangat bervariasi, mulai dari 2 hingga 33 persen dan paling sering menyerang ibu pada saat 2-3 minggu menyusui.

Nyeri saat mastitis akan sedemikian hebat sehingga banyak sekali ibu yang menghentikan pemberian ASI.

Beberapa tanda dan gejala mastitis yang sering dijumpai adalah sebagai berikut.

Baca Juga: KJP Plus Bulan September 2022 Cair! Intip Daftar Nama Peneriman Lewat kjp.jakarta.go.id

1. Nyeri terasa pada payudara yang terkena.

2. Bengkak dan kemerahan terjadi pada kulit payudara.

3. Badan demam.

4. Flu disertai meriang atau menggigil.

Baca Juga: Catat Tanggal Penyaluran Bantuan Subsidi Upah atau BSU 2022 Rp600.000 Pekan Ini

Jika ibu mengalami gejala ini terus-menerus, maka perlahan akan terbentuk kantung nanah dalam payudara ibu atau disebut juga dengan lactational abscess (bisul pada payudara ibu menyusui).

Saat kondisi ini sudah terjadi, maka nyeri akan semakin hebat dan demam pun semakin tinggi sehingga akan sangat berbahaya untuk kesehatan ibu.

Untuk mendiagnosa adanya mastitis, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan radiologi berupa ultrasonografi atau USG.

Pemeriksaan tersebut sangat aman dan tidak nyeri karena alat yang dipakai sama seperti USG selama kehamilan. Bedanya hanya peletakan alat yaitu ditempelkan pada payudara ibu.

Baca Juga: Jateng Siap Hapus Denda Pajak Kendaraan, Siapkan Berkas-berkasnya dari Sekarang

Oleh karena mastitis disebabkan oleh macetnya aliran ASI dan infeksi bakteri, maka pengobatannya ditujukan untuk menghilangkan kedua faktor tersebut.

Pertama, memperbaiki aliran ASI dengan cara melakukan direct breastfeeding atau menyusui langsung sesering mungkin.

Jika terasa sakit, maka ibu dapat mengurangi rasa sakitnya dengan dengan kompres air hangat dan pemijatan payudara sebelum dan sesudah menyusui.

Namun jika tidak memungkinkan untuk menyusui karena nyeri yang dirasa cukup hebat, ibu bisa menggunakan alternatif lain seperti memompa atau breast pump.

Baca Juga: Cara Daftar BLT BBM 2022 Online dari Kemensos Agar Dapat Bansos Rp600.000

Selain itu, sangat disarankan bagi ibu untuk tidak menggunakan bra menyusui yang terlalu ketat supaya terhindar dari gesekan area yang sakit.

Kedua, mengurangi infeksi bakteri dengan pemberian antibiotika yang aman untuk ibu menyusui dan juga bayinya.

Tapi, ibu harus memperhatikan selama menyusui ada beberapa obat-obatan yang dilarang untuk dikonsumsi oleh ibu karena bisa berbahaya bagi bayi.

Harus diingat untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk pemberian terapi yang aman.

Baca Juga: Liverpool Dibantai Napoli, Jurgen Klopp Beberkan Titik Kelemahan The Reds

Mastitis juga dapat menimbulkan komplikasi lain seperti abses payudara.

Berbeda dengan pengobatan mastitis, terapi untuk abses adalah lewat operasi atau pembedahan guna mengeluarkan nanah yang terkumpul dalam payudara (disebut dengan drainage atau abscess drainage).

Tindakan ini sangat penting untuk dilakukan karena jika dibiarkan abses bisa membahayakan kesehatan ibu serta bisa menyebabkan nyeri hebat yang berkepanjangan.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi pada jaringan payudara, di antaranya:

Baca Juga: Imbas Harga BBM Naik, Segini Tarif Baru Ojol yang Diumumkan Kemenhub

1. Sering menyusui bayi secara langsung atau direct breastfeeding karena dapat memastikan pengosongan payudara lebih optimal daripada memompa.

Teknik dalam menyusui yang benar perlu diperhatikan agar isapan mulut bayi juga lebih optimal.

2. Sering memompa jika tidak memungkinkan menyusui langsung (untuk menghindari terjadinya clogged milk ducts).

3. Kompres air hangat dan lakukan pemijatan payudara sebelum dan sesudah memompa untuk mengosongkan payudara secara lebih optimal.

Baca Juga: BPNT September 2022 Cair di Kantor Pos, Cek Nama Penerima secara secara Online di cekbansos.kemensos.go.id

4. Hindari dalam penggunaan bra menyusui yang terlalu ketat.

5. Jaga kondisi secara umum yaitu cukup istirahat dan gizi. Jika memungkinkan, mintalah pertolongan pada suami, orang tua, atau perawat untuk menjaga bayi agar ibu juga bisa cukup untuk istirahat sehingga tidak mudah sakit.

6. Konsultasikan diri dengan konsultan laktasi apabila terdapat masalah dengan teknik menyusui.

Sangat penting untuk selalu mewaspadai mastitis agar momen kebersamaan antara ibu dan bayi tidak terganggu. Segera periksakan dan konsultasikan dengan dokter Anda jika hal ini terjadi.***

Editor: Ahlaqul Karima

Sumber: Siloam Hospital


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x