Sebabkan Tak Nyaman hingga Ganggu Kesehatan, Ini Alasan Medis Mengapa Tak Boleh Makan Berlebihan

- 9 Oktober 2022, 19:36 WIB
Ilustrasi - Berikut penjelasan medis mengapa tak boleh makan berlebihan.
Ilustrasi - Berikut penjelasan medis mengapa tak boleh makan berlebihan. /Pixabay/silviarita.

PR DEPOK - Makan atau mengomsumsi sesuatu merupakan aktivitas biasa yang sering dilakukan untuk menambah sumber energi bagi tubuh. Namun meski menjadi aktivitas biasa, makan secara berlebihan sangat tidak disarankan.

Sebab makan berlebihan bisa menyebabkan efek tidak nyaman dalam tubuh seperti kembung, lesu, sulit tidur atau refluks asam. 

Bagi yang terbiasa makan berlebihan, tips makan ala Jepang tampaknya bisa dilakukan yakni makan sampai tidak terlalu kenyang. 

Baca Juga: Masuk Tanggal 8, KJP Plus Bulan Oktober 2022 Jenjang SD Sudah Cair? Cek Daftar Penerima Lewat Link Ini

Orang Jepang mempunyai frasa yang berasal dari Okinawa disebut hara hachi bu, yang artinya makan sampai kenyang 80 persen.

Saran tersebut tampaknya cukup bagus karena artinya Anda harus makan dalam jumlah yang membuat merasa hampir kenyang, tetapi tidak sepenuhnya kenyang. 

Kemudian ada hal-hal lain yang juga bisa dilakukan untuk mengelola hasrat makan dan menghindari makan berlebihan. 

Salah satunya adalah makan dengan perlahan, yang ternyata bisa membantu mengatasi makan dalam jumlah banyak. 

Baca Juga: Login eform.bri.co.id untuk Cek Nama Penerima BPUM 2022 Pakai NIK KTP

"Saat Anda makan, perut Anda mengembang. Semakin banyak makanan yang Anda makan, semakin besar perut Anda akan mengembang untuk menampung," demikian penjelasan yang dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Health Digest pada Minggu, 9 Oktober 2022. 

Sebagai informasi, perut mempunyai reseptor peregangan yang aktif saat air atau makanan masuk. Reseptor ini nantinya yang akan mengirim sinyal ke otak melalui saraf vagus yang menghubungkan usus dan batang otak. 

Maka dari itu, semakin cepat seseorang makan, maka semakin sedikit pula waktu yang tersedia untuk sinyal-sinyal ini mencapai otak sehingga membuat orang tersebut merasa belum kenyang. 

Baca Juga: Megawati dan Jokowi Gelar Pertemuan, Hasto Kristiyanto: Tak ada Kaitannya dengan Deklarasi Anies Baswedan

Menariknya, sejumlah peneliti percaya bahwa makan berlebihan tidak menyebabkan obesitas. Penyebab obesitas itu sendiri ternyata bukan dari seberapa banyak makanan yang masuk, melainkan dari makanan apa yang masuk. 

Kendati demikian, makan berlebihan juga memiliki risiko, seperti menciptakan kelebihan lemak tubuh, meningkatkan risiko penyakit, hingga bisa merusak fungsi otak. 

Selain itu, makan berlebihan juga mengakibatkan munculnya masalah pada kesehatan seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: Health Digest


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah