PR DEPOK - Wabah virus corona atau Covid-19 telah mempengaruhi banyak aktivitas masyarakat, salah satunya pelayanan kesehatan termasuk imunisasi.
Sejak munculnya pandemi Corona ini, pelayanan imunisasi terpaksa harus dihentikan, mengingat risiko penularan pada saat itu masih tinggi.
Akibatnya, banyak anak yang tidak mendapatkan kebutuhan gizi lebih dan tentunya itu sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan anak-anak.
Baca Juga: Lonjakan Radiasi Misterius Ancam Eropa, Diduga Akibat Tenaga Nuklir
Berdasarkan hasil survei bersama Unicef dan pemerhati imunisasi anak, menyebutkan bahwa mayoritas pelayanan kesehatan telah menurun.
Untuk itu, meskipun vaksin Covid-19 belum berhasil ditemukan, anak-anak tetap perlu untuk mendapatkan kekebalan melalui imunisasi.
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan bahwa Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut tantangan program imunisasi pada masa pandemi COVID-19 ini berpotensi menimbulkan wabah ganda (double outbreak) yakni merebaknya COVID-19 dan penyakit menular lainnya.
"Oleh karena itu, imunisasi kepada anak ditekankan tetap penting diberikan meski di tengah pandemi dengan catatan protokol kesehatan tetap diutamakan," ujar Dokter Reisa.
Baca Juga: Kuota Jalur Zonasi Diturunkan 10 Persen, Disdik DKI Jakarta Beri Penjelasan