Aku memang audah semakin dewasa
Benar jika kau melihatnya
Melihat ragaku yang tak sekecil dahulu
Yang selalu saja kau timang
Yang selalu kau ceritakan tentang dongeng malammu
Namun, kau belum bisa melihat jiwa ku yang masih terkubur
Melihat tumpukan dosaku dimasa lalu
Ingin rasanya aku memberikan segalanya
Namun apa daya, aku hanya bisa mengigit bibirku
Ingin aku rasanya membuktikan apa saja
Namun seolah aku tak punya kuasa untuk itu
Duhai ayah
Anakmu susah semakin besar
Dan sekali lagi kau bisa melihatnya
Begitu pula dengan dirimu yang semakin berusia
Dan aku pun melihatnya
Maafkan diriku ayah
Tiap tetes peluhmu tak dapat kugantikan dengan sebuah impian
Impian yang selalu kau nantikan terhadapku
Impian yang selalu kau panjatkan kehadirat-Nya
Duhai ayah