Jainisme: Kepercayaan Kuno Asal India yang Viral di Twitter, Simak Sejarahnya

- 16 November 2022, 13:30 WIB
ILUSTRASI - Simak penjelasan Jainisme, kepercayaan kuno asal India yang kini tengah viral di Twitter dan disangkut-pautkan dengan kejadian Kalideres.
ILUSTRASI - Simak penjelasan Jainisme, kepercayaan kuno asal India yang kini tengah viral di Twitter dan disangkut-pautkan dengan kejadian Kalideres. /Unsplash/

PR DEPOK – Apa itu Jainisme? Dari mana kepercayaan ini mulai berkembang? Dan bagaimana sejarahnya? Simak penjelasan berikut.

Sedang ramai diperbincangkan soal Jainisme di Indonesia. Jainisme disangkut-pautkan dengan kejadian tewasnya satu keluarga di Kalideres. Lalu apa yang dimaksud dengan Jainisme?

Jainisme merupakan salah satu kepercayaan kuno yang berasal dari India, diperkirakan sejak pertengahan abad pertama sebelum masehi. Hingga saat ini Jainisme masih merupakan bagian dari budaya India.

Di dalam ajaran Jainisme diajarkan bahwa jalan menuju kebaikan atau pencerahan adalah dengan melalui cara tanpa kekerasan dan mengurangi kerusakan makhluk hidup, termasuk hewan dan tumbuhan sebanyak mungkin.

Baca Juga: BLT Rp750.000 dari PKH Tahap 4 2022 Cair pada Ibu Hamil dan Balita, Begini Syarat dan Cara Cek Penerima

Sama seperti ajaran Hindu dan Budha, Jainisme juga percaya dengan yang namanya reinkarnasi atau setelah kematian akan dilahirkan kembali dalam bentuk kehidupan lain.

Siklus kematian dan kelahiran ini ditentukan oleh karma seseorang. Dalam ajarannya, Jainisme percaya karma disebabkan oleh menyakiti makhluk hidup. Untuk terhindar dari karma, penganut kepercayaan Jainisme harus mempraktekkan gaya hidup dengan aturan tanpa kekerasan.

Jainisme percaya bahwa tumbuhan, hewan, dan beberapa benda mati seperti udara dan air memiliki jiwa layaknya manusia. Oleh sebab itu penganut dari Jainisme merupakan merupakan vegetarian yang sangat ketat, saking ketatnya memakan sayuran pun dilarang karena mencabut tanaman sama dengan membunuh tanaman tersebut.

Akan tetapi, penganut ajaran Jainisme bisa memakan sayuran atau tumbuhan yang tumbuh diatas tanah karena bisa dipetik dan membiarkan sisa tanaman tersebut tumbuh.

Baca Juga: Alchemy of Souls Part 2 Segera Tayang, Lee Jae Wook dan Go Yoon Tampil dalam Poster yang Misterius

Penerapan hidup tanpa kekerasan ini ketat dilakukan, contoh desikasi penuh dalam menerapkan gaya hidup tanpa kekerasan ini yakni menghindari memukul nyamuk atau menyapu lantai atau jalanan agar tidak menginjak dan membunuh semut.

Selain hidup tanpa kekerasan, Jainisme juga memiliki empat sumpah, yakni: selalu mengatakan kejujuran, tidak mencuri, menunjukan pengekangan seksual (tidak menikah), dan tidak terikat pada hal berbau duniawi.

Walaupun memiliki banyak kemiripan dengan Hindu dan Budha, Jainisme memiliki guru spiritualnya sendiri.

Jainisme menghormati 24 guru spiritual atau Tirthankaras yang merupakan tokoh pemimpin spiritual yang telah mencapai pencerahan dan telah bebas dari siklus reinkarnasi.

Baca Juga: Masyarakat dengan Kriteria Berikut Ini Dapat Bansos PKH Tahap 4 Rp750 Ribu

Salah satu tokoh yang dianggap paling berpengaruh adalah Mahavira atau nama lahirnya Vardhamana yang dianggap sebagai tokoh ke-24 atau terakhir. Ia dilahirkan dari golongan ksatria atau prajurit menurut tradisi pada awal tahun 599 SM, meskipun banyak yang percaya bahwa ia lahir setelahnya.

Saat ia berusia 30 tahun, ia meninggalkan segala harta dan hal yang berkaitan dengan duniawi untuk menjalani kehidupan seorang pertapa. Setelah lebih dari 12 tahun puasa dan meditasi, Vardhamana mencapai pencerahan dan menjadi Mahavira (Pahlawan Besar).

Menurut tradisi, ia mendirikan komunitas pengikut Jainisme dengan anggota sebanyak 14.000 biksu dan 36.000 biksuni pada saat kematiannya.

Saat ini, sebagian besar penganut Jainisme berada di India, dengan perkiraan ada lebih dari 4 juta penganut.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: National Geographic


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x