Para peneliti ingin mengetahui perbandingan proses metabolisme tubuh saat makan malam di kedua waktu tersebut.
Berdasarkan temuan tersebut, menunjukkan kadar gula darah akan lebih meningkat saat para peserta makan pukul 10 malam. Selain itu, jumlah lemak yang dibakar juga jauh lebih sedikit.
"Kami tidak terkejut, karena penelitian lain sudah menunjukkan bahwa saat makan di luar fase ritme sirkadian normal tubuh, tubuh tidak akan memetabolisme glukosa dengan cara yang sama," katanya.
Baca Juga: Sempat Dirawat di RS, Omas Dikabarkan Wafat karena Penyakit yang Dideritanya
Selain itu, studi juga menemukan saat makan malam terlalu larut sekitar pukul 22.00 bisa meningkatkan kadar gula darah hingga 20 persen. Sementara lemak yang dibakar hanya sampai 10 persen, lebih sedikit saat makan pukul 18.00.
"Saya pikir ini menunjukkan bahwa waktu makan juga mempengaruhi cara tubuh menangani lemak dan kalori," katanya.
Tak hanya membakar lemak lebih banyak, temuan ini juga ternyata penting untuk mencegah munculnya penyakit-penyakit di tubuh. Contohnya seperti diabetes dan penyakit jantung.
"Studi ini menjadi pengingat bahwa pola makan bukan cuma masalah porsi makanan, tetapi juga waktunya," ujar ahli kesehatan, Lisa K Diewald.***