Hati-hati! Merokok Bisa Tingkatkan Risiko Penurunan Daya Ingat

- 26 Desember 2022, 15:24 WIB
Ilustrasi - Hati-hati! kebiasaan merokok bisa tingkatkan risiko penurunan daya ingat kata studi baru dari Ohio State University.
Ilustrasi - Hati-hati! kebiasaan merokok bisa tingkatkan risiko penurunan daya ingat kata studi baru dari Ohio State University. /Unsplash/Elsa Olofsson/

PR DEPOK - Merokok merupakan salah satu kebiasaan buruk yang dapat memberikan efek negatif bagi kesehatan tubuh.

Para ahli kesehatan bahkan serempak menyampaikan dampak buruk bagi kesehatan akibat kebiasaan merokok dari mulai stroke, hingga kanker. 

Selain itu, studi baru dari Ohio State University juga menunjukkan bahwa kebiasaan merokok ternyata berkaitan dengan masalah daya ingat dan penurunan kognitif. 

Baca Juga: 10 Kado Natal 2022 Cocok untuk Pasangan, Anak, hingga Sahabat

Studi baru terkait merokok tersebut dipublikasikan dalam Journal of Alzheimer's Diseases. Menurut penelitian ini, efek penurunan daya ingat akibat kebiasaan merokok bisa terlihat di rentang usia paruh baya. 

Berdasarkan keterangan yang dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari WebMD pada Senin, 26 Desember 2022, penelitian tersebut melibatkan lebih dari 135 ribu orang yang berusia lebih dari 45 tahun. 

Selama penelitian berjalan, mereka diminta untuk melaporkan kebiasaan merokok yang biasa mereka lakukan. 

Baca Juga: Login cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek PKH 2023 Mendatang secara Online

Kemudian tim peneliti menganalisis masalah daya ingat dan fungsi kognitif yang dialami oleh para partisipan. 

Tim peneliti pun lalu membandingkan kondisi penurunan subjective cognitive decline (SCD) pada tiga macam partisipan. 

Ketiga jenis partisipan itu adalah partisipan yang masih menjadi perokok, yang baru berhenti merokok, dan yang sudah lama berhenti merokok. 

Baca Juga: Uji Coba Tanpa Masinis, Jokowi Berharap LRT Bisa Segera Beroperasi Juli 2023 di Jabodetabek

Lalu hasil studi menunjukkan bahwa prevalensi SCD di antara para perokok 1,9 kali lebih besar dibandingkan non-perokok. 

Tak hanya itu, prevalensi SCD orang yang berhenti merokok kurang dari 10 tahun lalu menunjukkan angka 1,5 kali lebih besar dibandingkan non-perokok.

Sebagai informasi, SCD itu sendiri merupakan kondisi di mana seseorang merasakan adanya penurunan daya ingat. 

SCD dapat dikatakan sebagai bentuk gangguan kognitif dan bisa menjadi salah satu gejala awal dari penyakit Alzheimer atau penyakit demensia lain. 

Baca Juga: Bunuh Diri di Lokasi Syuting, Ini Profil Aktris India Tunisha Sharma

"Mereka yang berhenti lebih dari 10 tahun sebelum survei dilakukan memiliki prevalensi SCD sedikit lebih besar dibandingkan kelompok non perokok," kata tim peneliti. 

Kesimpulannya, temuan ini menunjukkan bahwa kebiasaan merokok tampak berkaitan dengan risiko terjadinya SCD. 

Maka dari itu, berhenti merokok bisa jadi langkah awal yang cukup membantu dalam menurunkan risiko tersebut.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: WebMD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah