Mengenal Naegleria Fowleri 'Amoeba Pemakan Otak' yang Buat Satu Kematian di Korea Selatan

- 29 Desember 2022, 20:13 WIB
Amoeba pemakan otak sebabkan seorang pria di Korea Selatan meninggal dunia.
Amoeba pemakan otak sebabkan seorang pria di Korea Selatan meninggal dunia. /Tangkapan layar YouTube Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC)./

PR DEPOK - Mengenal Naegleria fowleri 'Amoeba Pemakan Otak' yang Sebabkan Satu Kasus Kematian Di Korea Selatan.

Apa itu Naegleria fowleri Amoeba Pemakan Otak?

Amoeba Pemakan Otak Naegleria fowleri adalah spesies organisme ber sel tunggal (protista) yang hidup di air tawar yang hangat, bersuhu dari 25-45 derajat celcius dan masuk kedalam grup Percolozoa atau Heterolobosea.

Baca Juga: Gejala dan Penyebab Pendarahan Otak yang Buat Indra Bekti Pingsan dan Harus Jalani Operasi Dua Kali

Naegleria fowleri pertama kali ditemukan pada tahun 1965 Di Australia, dan di yakini telah berevolusi Di Amerika Serikat.

Amoeba Pemakan Otak ini memiliki ukuran sebesar 8-15 micro meter dan berkembang biak dengan cara membelah diri.

Amoeba jenis ini, dapat ditemui di seluruh dunia, dan dilaporkan telah menginfeksi Australia, Afrika, Asia, Eropa, dan Amerika Latin.

Lalu, bagaimana mana Amoeba ini bisa memakan otak?

Baca Juga: Bacaan Doa Ketika Hujan Lebat Disertai Angin Kencang, Ada Tulisan Arab, Latin hingga Artinya

Pada umumnya, Naegleria fowleri ini memakan bakteri tetapi, ketika Amoeba ini masuk kedalam tubuh manusia, ia akan memakan otak sebagai sumber makanan.

Amoeba Pemakan Otak ini biasanya akan menginfeksi manusia lewat hidung dan akan berjalan melalui saraf penciuman kemudian menyebar ke otak.

Infeksi ini biasanya terjadi ketika seseorang melakukan olahraga air, seperti menyelam atau berenang di danau atau sungai air tawar yang hangat.

Baca Juga: Berikut 8 Manfaat Buah Semangka untuk Kesehatan Tubuh

Gejala yang muncul setelah Amoeba menginfeksi otak, biasanya hanya butuh waktu 2-15 hari dengan gejala mirip Meningitis, seperti demam, sakit kepala parah, serta mual dan muntah.

Setelah gejala awal berkembang, infeksi akan semakin parah, seperti leher kaku, sensitif terhadap cahaya, kebingungan, kehilangan keseimbangan, halusinasi, kejang sampai koma.

Umumnya, infeksi ini sangat jarang terjadi dan hanya terjadi delapan kasus pertahun.

Namun, kasus kematian akibat Naegleria fowleri biasanya terjadi antara 3-7 hari setelah gejala awal muncul.

Baca Juga: Simak! 10 Referensi Sarapan yang Sehat, Bikin Kulit Glowing

Diketahui, hanya ada sedikit pasien yang dilaporkan selamat dari Amoeba Pemakan Otak ini.
Kabar baiknya, seseorang yang terinfeksi Naegleria fowleri tidak dapat menularkannya.

Pengobatan yang bisa dilakukan saat seseorang terinfeksi Naegleria fowleri adalah dengan diberikan secara intravena atau disuntikkan ke area sekitar sumsum tulang belakang.

Obat tambahan yang dapat diberikan untuk mengobati infeksi Naegleria, meliputi flukonazol, obat antijamur, azitromisin, antibiotik, rifampisin. Antibiotik, meskipun dapat mengganggu obat lain yang digunakan untuk mengobati infeksi.***

 

Editor: Rahmi Nurfajriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah