Network
PR DEPOK - Naegleria Fowleri adalah salah satu jenis amoeba yang bersel tunggal dan bentuknya sangat kecil sehingga hanya bisa dilihat melalui mikroskop.
Jenis amoeba ini biasanya ditemukan di mata air yang hangat, seperti air danau, sungai atau pemandian air panas.
Naegleria Fowleri ini bisa menyebabkan infeksi fatal di otak yang efeknya otak akan mengalami kerusakan dan pembengkakan yang serius.
Baca Juga: Gejala dan Penyebab Pendarahan Otak yang Buat Indra Bekti Pingsan dan Harus Jalani Operasi Dua Kali
Lalu bagaimana amoeba ini bisa menyerang otak? Dilansir dari laman CDC (Centre of Disease Control and Prevention), amoeba ini biasa masuk ke dalam tubuh melalui lubang hidung.
Seseorang bisa terinfeksi amoeba Naegleria Fowleri, pada saat berenang atau diving.
Infeksi naegleria fowleri ini merupakan kondisi yang cukup langka.
Maka apabila tidak ditangani dengan cepat bisa memicu kematian.
Baca Juga: 6 Cara Mudah Kurangi Risiko Penurunan Fungsi Otak, Salah Satunya Banyak Bersyukur
Gejalanya pun tidak akan langsung terasa, biasanya akan muncul setelah 2-15 hari setelah terpapar.
Gejala yang timbul biasanya berupa demam, sakit kepala, mual dan muntah-muntah, sensitif pada cahaya, mengantuk, bahkan bisa sampai halusinasi.
Maka dari itu harus segera cepat ditangani oleh dokter.
Dalam menentukan diagnosis pun harus melalui beberapa proses dan cukup memakan waktu yang lama.
Baca Juga: 5 Tips Sederhana Jaga Fungsi Otak agar Tetap Sehat Seiring Bertambah Umur
Seperti CT Scan, MRI atau mengambil cairan tubuh di bagian bawah belakang punggung untuk dilakukan tes lab.
Meskipun berbahaya, bila ditangani dengan cepat infeksi ini sebetulnya bisa diobati.
Pengobatan dengan memberikan antijamur, antibiotik dan miltefosine bisa membantu mempercepat pemulihan.
Untuk menghindari infeksi amoeba ada beberapa hal yang bisa dilakukan seperti hindari berenang di danau atau sungai yang airnya hangat, lalu selalu gunakan penutup hidung saat menyelam, dan selalu sempatkan untuk bersihkan hidung dengan air yang bersih.***
