Network
PR DEPOK - Jangan disepelekan meskipun hanya pusing kepala, simak dampak dan gejala pendarahan otak serta cara mencegahnya.
Seperti yang diketahui, penyakit pendarahan otak adalah sakit yang diderita oleh artis dan presenter Indra Bekti.
Pendarahan otak atau Intracranial Hemorhage adalah pendarahan yang terjadi antara jaringan otak dan tengkorak.
Baca Juga: 11 Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2023 untuk Keluarga dan Teman
Di mana penyakit pendarahan otak ini adalah penyakit serius yang dapat mengancam nyawa selain kanker.
Berikut beberapa gejala, dampak, serta cara mencegah pendarahan otak yang sudah dirangkum oleh Pikiranrakyat-Depok.com dari berbagai sumber.
Gejala dan dampak pendarahan otak:
1. Kesemutan, kelemahan, mati rasa atau kelumpuhan pada wajah, lengan atau tungkai atau di satu sisi tubuh lainnya.
2. Sakit kepala tiba-tiba yang luar biasa.
3. Mual dan muntah.
4. Mendadak kebingungan.
5. Pusing kepala.
6. Kejang mendadak atau tiba-tiba.
7. Kesulitan menelan minum atau makan.
8. Kehilangan penglihatan atau kesulitan penglihatan.
9. Kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
10. Leher kaku dan sensitif terhadap cahaya.
11. Bicara tidak normal atau cadel.
12. Kesulitan mencerna tulisan, suara atau menulis.
13. Kekurangan kesadaran seperti mengantuk atau bisa koma.
14. Kesulitan bernafas dan detak jantung tidak normal.
Cara mencegah pendarahan otak sebenarnya mudah. Selain menjaga kesehatan tubuh, penderita juga bisa melakukan hal ini:
1. Kelola tekanan darah atau hindari darah tinggi.
2. Menjaga kadar kolesterol di dalam tubuh secara rutin.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Taurus dan Scorpio Besok 15 Januari 2023: Hubungan Asmara Meningkat
3. Kondisikan penurunan berat badan untuk tidak berlebihan.
4. Batasi mengosumsi alkohol dan rokok.
5. Mengonsumsi makanan yang sehat, terutama untuk otak.
6. Berolahraga secara teratur.
Baca Juga: Cek Penerima PKH Balita 2023 Online lewat HP, Buka cekbansos.kemensos.go.id
7. Mengatur kadar gula darah atau diabetes.
Lantas, apa saja penyebab pendarahan otak? Simak uraian berikut:
1. Trauma kepala, yang disebabkan oleh jatuh, kecelakaan mobil, kecelakaan olahraga atau jenis pukulan lainnya yang menciderai kepala.
2. Tekanan darah tinggi (hipertensi), yang dapat merusak dinding pembuluh darah dan menyebabkan pembuluh darah bocor atau pecah.
Baca Juga: Kebun Binatang di Jawa Barat Ada di Mana Saja? Berikut Lokasinya untuk Wisata Akhir Pekan
3. Penumpukan timbunan lemak di arteri (aterosklerosis).
4. Gumpalan darah yang terbentuk di otak atau berpindah ke otak dari bagian tubuh lain, yang merusak arteri dan menyebabkannya bocor.
5. Pecahnya aneurisma serebral (titik lemah di dinding pembuluh darah yang membengkak hingga bisa menyebabkan pecah).
Baca Juga: Cek Penerima PKH Anak Sekolah 2023 Online lewat HP, Akses cekbansos.kemensos.go.id
6. Penumpukan atau penuhnya protein amiloid di dalam dinding arteri otak (angiopati amiloid serebral).
7. Kebocoran dari pembentukan koneksi secara tidak normal antara arteri dan vena (malformasi artriovenosa).
8. Gangguan perdarahan atau pengobatan dengan menerapkan sistem terapi antikoagulan (pengencer darah).
Baca Juga: Manajemen Arema FC Minta Maaf Usai Kompetisi Liga 2 Dihentikan Imbas Tragedi Kanjuruhan
9. Tumor otak yang menekan jaringan otak menyebabkan perdarahan pecah di otak.
10. Merokok, mengonsumsi minuman alkohol berat, atau penggunaan obat-obatan terlarang seperti kokain atau narkoba.
11. Kondisi yang berkaitan dengan kehamilan atau persalinan, termasuk eklamsia, vaskulopati postpartum, atau perdarahan intraventrikular neonatal yang fatal terjadi.
Baca Juga: Link Streaming Derby Manchester United vs Manchester City Sabtu, 14 Januari 2023
12. Kondisi yang berkaitan dengan pembentukan kolagen yang tidak normal pada dinding pembuluh darah yang dapat menyebabkan dinding menjadi lemah atau tifsk berfungsi dengan baik, sehingga menyebabkan pecahnya dinding pembuluh.
Demikian penjelasan mengenai dampak dan gejala pendarahan otak, serta cara untuk mencegahnya.***
