Network
Kami sebagai khatib menasehati diri kami sendiri dan juga jamaah sekalian untuk terus meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah ta'ala. Dan hendaknya kita terus menghitung diri kita, apa yang diperintahkan oleh Allah dan apa yang dilarang oleh Allah, sudah berapa banyak yang kita kerjakan sampai hari ini?
Apa-apa yang baik, mari kita pertahankan dan kita tingkatkan. Apa-apa yang buruk, mari kita kurang atau bahkan kita tinggalkan sama sekali.
Jama’ah Jum’at, rahimani wa rahimakumullah! Tidak lama lagi, semoga Allah SWT mempertemukan kita dengan bulan Ramadhan yang mulia. Bulan yang suci dan banyak sekali peluang pahala besar dan ampunan yang luas dari Allah SWT.
مَن صَامَ رَمَضَانَ، إيمَانًا واحْتِسَابًا، غُفِرَ له ما تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِهِ
Artinya: “Siapa yang puasa Ramadhan, karena iman dan mencari pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari no.38, 2014, Muslim no.760).
Namun, di setiap bulan Ramadhan pasti ada beberapa kaum Muslimin yang sengaja tidak menjalankan ibadah puasa, padahal mereka tidak memiliki udzur.
Mereka bukanlah wanita yang sedang haid, bukan wanita hamil atau menyusui, bukan orang yang telah tua renta, bukan juga anak kecil yang belum baligh dan tidak sedang sakit.
Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam. Maka jika sengaja meninggalkan puasa tanpa udzur merupakan dosa yang besar. Dari Ibnu Umar RA, Rasul pernah bersabda:
