Baca Juga: Daftar Kilang Pertamina yang Kebakaran selama 1 Dekade Terakhir, Terbaru Depo Plumpang
Rokok elektrik cenderung mengandung kadar bahan kimia berbahaya yang lebih rendah. Jika saat ini Anda merokok, vaping dapat mengurangi paparan bahan kimia ini dan berpotensi menurunkan risiko kanker. Tetapi jika saat ini Anda tidak merokok atau merokok, menggunakan rokok elektrik dapat meningkatkan risiko kanker .
Dengan alasan bahwa rokok elektrik sedikit lebih tidak berbahaya dibandingkan rokok, beberapa orang akhirnya memilih untuk menggunakan vaping agar membantu mereka mengurangi jumlah rokok yang dihisap.
Namun, peneliti menyarankan bahwa merokok dan vaping sama berbahayanya. Meskipun produsen pada awalnya membuat rokok elektrik untuk membantu orang berhenti merokok. Beberapa ahli umumnya menganggap bahwa vaping kurang berbahaya dibandingkan dengan risiko apabila merokok dengan tembakau, tetapi masih kurang jelas apakah vaping benar-benar dapat membantu orang berhenti merokok.
Tinjauan tahun 2022 yang berbeda menunjukkan bahwa rokok elektrik dapat membantu orang berhenti merokok, bahkan mungkin lebih dari terapi penggantian nikotin. Namun, para penulis mencatat bahwa mereka membutuhkan lebih banyak penelitian berkualitas tinggi untuk memastikan keefektifan rokok elektrik sebagai alat berhenti untuk merokok.
Baca Juga: KUR Pegadaian Syariah 2023: Simak Syarat Pinjaman, Cara Pengajuan, dan Tabel Angsuran
Meskipun bukan tanpa risiko, vaping umumnya kurang berbahaya dibandingkan dengan merokok. Namun, masih banyak yang harus dipelajari tentang rokok elektrik dan vaping, termasuk cakupan risiko untuk kesehatan jangka panjangnya.
Jika saat ini Anda merokok dan mencoba mengurangi risiko negatif tersebut, berhenti adalah pilihan yang paling efektif. Tetapi jika Anda belum siap untuk berhenti menggunakan nikotin sepenuhnya, beralih ke vaping bisa menjadi alternatif yang sedikit lebih aman.***