Kata-Kata Bijak KH. Hasyim Asy'ari yang Membuat Ramadhan Lebih Bermakna, Puasa Jadi Penuh Hikmah

- 26 Maret 2023, 06:20 WIB
Maknai bulan Ramadhan ditmani kata-kata bijak dari KH. Hasyim Asy'ari, akan buat puasa menjadi penuh hikmah.
Maknai bulan Ramadhan ditmani kata-kata bijak dari KH. Hasyim Asy'ari, akan buat puasa menjadi penuh hikmah. /chiplanay/Pixabay

PR DEPOK - Kata-kata bijak KH. Hasyim Asy'ari ini akan membuat bulan suci Ramadhan lebih bermakna dan penuh hikmah. Seperti yang kita ketahui, bulan Ramadhan dapat dijadikan sebagai momentum untuk introspeksi diri.

Karena itulah, dengan membaca kembali kata-kata bijak KH. Hasyim Asy'ari ini, diharapkan kita mampu memetik pelajaran yang akan mengubah hidup ke arah yang lebih baik lagi.

Sebelum mengetahui lebih lanjut kata-kata bijak KH. Hasyim Asy'ari beserta hikmah yang bisa kita petik, mari mengenal secara singkat siapa sosok Kyai paling berpengaruh di Indonesia ini, seperti yang dikutip PikiranRakyat-Depok.Com dari berbagai sumber.

Baca Juga: Lirik Lagu Alone oleh Jimin BTS

Biografi Singkat KH. Hasyim Asy'ari

KH. Hasyim Asy'ari adalah seorang ulama besar Indonesia yang dikenal sebagai pendiri Nahdlatul Ulama (NU), salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Ia lahir pada 10 April 1871 di desa Gedang, Jombang, Jawa Timur, dan wafat pada 25 Juli 1947 di Yogyakarta.

Masa Muda dan Pendidikan

KH. Hasyim Asy'ari berasal dari keluarga yang sangat taat beragama. Ayahnya, Kyai Asy'ari, adalah seorang ulama terkemuka di Jombang yang juga dikenal sebagai penulis kitab kuning terkenal, Fathul Muin.

KH. Hasyim Asy'ari belajar agama sejak usia dini dari ayahnya dan kemudian melanjutkan pendidikannya di pesantren-pesantren terkemuka di Jawa Timur, seperti pesantren Tegalrejo di Nganjuk, pesantren Tebuireng di Jombang, dan pesantren Gontor di Ponorogo.

Baca Juga: Bacaan Doa Qunut dan Niat Sholat Subuh Lengkap dengan Artinya

Perjuangan Membela Islam

Setelah menyelesaikan pendidikan di pesantren, KH. Hasyim Asy'ari memulai perjuangannya untuk memperjuangkan Islam. Ia aktif dalam berbagai gerakan keagamaan dan sosial, seperti membela hak-hak kaum santri dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Pada tahun 1926, KH. Hasyim Asy'ari bersama beberapa tokoh agama lainnya mendirikan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) sebagai wadah untuk memperjuangkan hak-hak umat Islam, khususnya kaum santri. Organisasi ini kemudian berkembang pesat dan menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Pada masa pendudukan Jepang, KH. Hasyim Asy'ari tetap memperjuangkan Islam dan memimpin gerakan-gerakan keagamaan di wilayah Jawa Timur. Setelah Indonesia merdeka, ia juga terlibat aktif dalam membangun negara dan memperjuangkan hak-hak kaum santri.

Baca Juga: Jadwal Imsak, Sholat 5 Waktu, dan Buka Puasa di Kota Depok pada Minggu, 26 Maret 2023

Penghargaan

Pada tahun 1961, pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada KH. Hasyim Asy'ari atas jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan mengembangkan Islam di Indonesia.

Selain itu, KH. Hasyim Asy'ari juga dianggap sebagai tokoh agama yang sangat berpengaruh di Indonesia dan diakui oleh banyak umat muslim di seluruh dunia.

KH. Hasyim Asy'ari merupakan salah satu tokoh agama terbesar di Indonesia yang meninggalkan warisan yang sangat berharga bagi umat Islam. Ia dikenal sebagai ulama yang sangat peduli dengan kesejahteraan masyarakat dan memperjuangkan hak-hak umat Islam.

Melalui organisasi NU yang didirikannya, ia berhasil mengembangkan Islam di Indonesia dan membawa keberkahan bagi jutaan umat muslim di seluruh negeri.

Baca Juga: Doa Puasa Hari Keempat Ramadhan 2023: Memohon Kekuatan dan Perlindungan Allah SWT

Kata-Kata Bijak KH. Hasyim Asy'ari Beserta Hikmahnya

1. "Tak ada satu pun di dunia ini yang kekal. Maka ukirlah cerita indah sebagai kenangan, karena dunia memang sebuah cerita."

Hikmah: Bulan Ramadhan menjadi momen yang tepat untuk berserah diri sepenuhnya kepada Sang Pencipta, sebab di dunia ini tak ada yang kekal. Kelak kita akan berpulang dan hanya akan meninggalkan sebuah cerita, maka ukirlah cerita indah sebagai kenangan.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2023 di Kota Banda Aceh dan Sekitarnya pada 26-27 Maret 2023

2. "Bahwasanya Al-Qur’an dan Al-Hadist adalah pedoman dan rujukan bagi muslimin. Hal itu benar adanya. Namun, memahami Al-Qur’an dan Al-Hadist tanpa mempertimbangkan pendapat para ulama adalah sulit, atau bahkan tidak bisa.”

Hikmah: Bulan Ramadhan juga dikatakan sebagai bulan diturunkannya Al-Quran melalui perantara Baginda Nabi SAW. Karena itulah, penting bagi kita untuk mempelajarinya sebagai pedoman untuk menjalani kehidupan seperti yang juga dicontohkan Rasulullah SAW.

Akan tetapi, kita diminta untuk tidak mempelajarinya sendiri. Dibutuhkan seorang guru yang memang menguasai ilmu agama sebagai penuntun kita di jalan kebenaran.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Trans 7 Ramadhan 26-27 Maret 2023: Road To MotoGP 2023 dan Sahur Lebih Seger

3. "Menerima sandang pangan apa adanya sebab kesabaran akan serba kekurangan hidup, mendatangkan ilmu yang luas. Membuat hati lebih fokus dari angan yang bermacam-macam dan hikmah yang terpancar dari sumbernya.”

Hikmah: Bulan Ramadhan dapat kita jadikan sebagai sarana untuk melatih kesabaran dan kesederhanaan. Dengan begitu, hati kita menjadi lebih lapang dan luas sehingga ilmu dan hikmah bisa masuk ke dalam diri kita.

4. "Jangan jadikan pendapat sebagai sebab perpecahan dan permusuhan. Karena yang demikian itu merupakan kejahatan besar dan bisa meruntuhkan bangunan masyarakat, menutup pintu kebaikan di penjuru mana saja.”

Hikmah: Bulan Ramadhan juga melatih lidah kita agar berhati-hati dalam berbicara dan menyampaikan pendapat. Agar hendaknya kita berpikir lebih dahulu sebelum bicara. Dengan begitu, kita terhindar dari prasangka buruk yang dapat merusak hubungan sosial.

Baca Juga: Hasil Sprint Race MotoGP Portugal 2023: Francesco Bagnaia Jadi Pemenang Perdana

5. "Makan dan minum sedikit. Kenyang hanya akan mencegah ibadah dan bikin badan berat untuk belajar."

Hikmah: Seperti yang kita ketahui, di bulan Ramadhan kita wajib menahan lapar dan haus. Selain itu, kita juga belajar untuk tidak makan dan minum berlebihan ketika berbuka puasa. Sebab terlalu kenyang dapat menghambat kita dalam melakukan ibadah yang lain seperti tarawih dan membaca Al-Quran.

Itulah kata-kata bijak KH. Hasyim Asy'ari beserta hikmahnya yang dapat menjadikan Ramadhan tahun ini lebih bermakna.***

Editor: Linda Agnesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x