Penyakit ini bersifat jarang, penularannya pun berasal dari kelelawar dan bisa antar manusia. Meski begitu, risiko kematian dari wabah ini tinggi, yakni 24-88 persen, atau biasanya sekitar 50 persen.
Virus Marburg ini dapat menular melalui cairan tubuh, seperti darah, urin, saliva/air liur, tinja, keringat, ASI, bekas muntahan, dan cairan sperma. Dapat tertular dari manusia yang masih hidup atau sudah meninggal yang terinfeksi virus Marburg. Jalur masuk virus ini dapat melalui kulit yang terluka, mata, hidung, dan mulut.
Penyakit ini juga bukan barang baru di dunia kesehatan, kasus serupa ditemukan pertama kali pada 1967 di Marburg dan Frankfurt, Jerman. Terjadi pula secara bersamaa di Belgrade. Serbia.
Hingga saat ini, telah tercatat 593 kasus positif Virus Marburg dengan jumlah kematian sebanyak 481 kasus. Adapun tiga negara dengan kasus Virus Marburg tertinggi sejak tahun 1967 adalah, Angola dengan 374 kasus, RD Kongo dengan 154 kasus, dan 29 kasus di Jerman.
Baca Juga: KJP Plus Bulan April 2023 Cair di Tanggal 1 Besok? Simak Bocoran Terbarunya
Gejala dan Tanda Terpapar Virus Marburg
Kemunculan gejala dan tanda dari Virus Marburg ini akan datang secara tiba-tiba. Seperti, demam tinggi, sakit kepala, kelelahan yang parah, dan nyeri otot. Biasanya, di hari ketiga, pasien yang terpapar akan mengalami diare berair yang parah, disertai nyeri perut, kram, mual, dan muntah. Gejala ini setidaknya akan berlangsung selama satu pekan.
Setelah satu pekan terinfeksi, akan terdapat ruam yang tidak gatal. Bahkan di fase ini, pada kassus fatal, seseorang akan mengalami pendarahan di beberapa area. Seperti pada hidung, gusi, dan vagina serta dapat keluar melalui muntah dan pada feses.
Selama fase penyakit yang berat, gejala bahkan sampai pada gangguan sistem saraf pusat, yang menyebabkan kebingungan dan emosional tinggi. Radang testis juga dapat terjadi pada fase akhir penyakit ini, yakni 15 hari setelah terpapar.