Itikaf di Bulan Ramadhan: Arti, Jenis, dan Keutamaan Itikaf

- 11 April 2023, 10:33 WIB
Berikut arti, jenis, dan keutamaan itikaf, ritual yang menonjol dari 10 hari terakhir Ramadhan untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT.*
Berikut arti, jenis, dan keutamaan itikaf, ritual yang menonjol dari 10 hari terakhir Ramadhan untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT.* /Pixabay/surgull01

PR DEPOK - Ramadhan merupakan bulan suci penuh berkah, di mana umat Islam di seluruh dunia akan menjalankan rukun Islam yang ke-3, yaitu menjalankan ibadah puasa.

 

Ramadhan menjadi kesempatan terbaik bagi umat Islam untuk melakukan amalan saleh dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Saat bulan Ramadhan, Umat Islam di seluruh belahan dunia dengan penuh semangat akan menghabiskan bulan mulia ini untuk mencari pengampunan atas segala dosa-dosa dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Ibadah puasa akan semakin meningkat ke puncaknya terutama pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. Salah satu ritual yang menonjol dari 10 hari terakhir Ramadhan adalah Sunnah Itikaf. Itikaf adalah bentuk ibadah yang dilakukan umat Islam selama sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Baca Juga: Selain Reuni, Joao Cancelo Siap Pupuskan Harapan Juara Liga Champions Manchester City

Arti dari Itikaf

Itikaf berarti menyendiri di Masjid atau di rumah dengan niat semata-mata mendedikasikan waktunya untuk beribadah kepada Allah SWT.

 

Itikaf merupakan sunnah al muaqidah (sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan) yang dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Seseorang dapat memulai itikaf setelah matahari terbenam pada tanggal 20 Ramadhan, dan mengakhirinya ketika bulan atau hilal Idul Fitri terlihat.

Selama 10 hari terakhir Ramadhan, banyak umat Islam menghabiskan siang dan malamnya di masjid untuk memastikan bahwa mereka berada di sana pada malam Lailatul Qadar terjadi. Praktek ini dikenal sebagai itikaf. Diterjemahkan secara harfiah dari kata Bahasa Arab yang memiliki arti mengisolasi diri.

Baca Juga: Tentara Israel Menembak Seorang Anak Palestina di Kamp Pengungsi Aqabat Jaber

Sahabat Abdullah bin Umar berkata, "Rasulullah SAW biasa melakukan itikaf di 10 hari terakhir Ramadhan," (HR. Bukhari Nomor 2025).

Aisha, istri Nabi Muhammad SAW mengatakan, “Nabi biasa melakukan itikaf selama 10 malam terakhir Ramadhan sampai dia meninggal. Dan istri-istrinya terus melakukan i'tikaf selama 10 malam terakhir setelah dia,” (HR Bukhari Nomor 2026).

 

Jenis Itikaf

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Owlcation, terdapat 3 jenis Itikaf, yaitu:

Baca Juga: Info Jadwal Pencairan PKH Tahap 2 yang Cair April 2023, Simak Cara Cek Penerimanya di Sini

1. Sunnah: Merupakan itikaf yang dilakukan selama 10 hari terakhir Ramadhan;

2. Nafl: Itikaf yang dapat dilakukan setiap hari atau malam sepanjang tahun. Ini dianggap sebagai tindakan nafl atau sukarela;

 

3. Wajib: Jika Anda telah membuat nazar untuk melakukan itikaf, maka Anda wajib melakukannya. Ini bisa berupa sumpah kepada Allah SWT, seperti melalui niat untuk melakukan itikaf, atau sumpah berdasarkan suatu kondisi.

Keutamaan Itikaf

Baca Juga: Daftar Bansos Kemensos yang Cair April 2023, Segera Cek Penerima di cekbansos.kemensos.go.id

Untuk memahami keutamaan itikaf, seseorang perlu memahami tujuannya dan mengapa itu dianjurkan, baik selama Ramadhan atau di waktu lain. Tujuan utama itikaf adalah untuk melepaskan diri dari gangguan dan fokus hanya untuk beribadah kepada Allah, sebagaimana Allah menciptakan kita untuk melakukannya.

Berikut adalah keutamaan Itikaf:

 

1. Memperbaharui Hubungan dengan Allah SWT

Itikaf adalah waktu untuk memperbarui hubungan Anda dengan Allah SWT tanpa gangguan apapun. Ini seperti retret spiritual untuk memperbarui dan memberi energi pada jiwa.

Baca Juga: Syarat Tuk Dapatkan BLT Ibu Hamil di Bulan Ramadhan 2023, Cek Penerimanya di Sini

Sebenarnya, tujuan lain dari itikaf adalah agar Anda mencintai Allah. Dengan kata lain, itu dapat membantu memperkuat iman kepada Allah SWT dan membantu untuk lebih menyempurnakan ibadah Anda kepada-Nya.

2. Sarana untuk Melatih Hati

 

Inti dari semua perbuatan adalah hati, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Di dalam tubuh terdapat organ yang jika sehat maka seluruh tubuh akan sehat, dan jika rusak maka seluruh tubuh akan rusak. Organ itu adalah hati,” (HR. Bukhari 52 dan Muslim 1599).

Dalam hadits ini, pesan berbicara tentang hati sebagai inti dari tindakan kita. Dunia ini memiliki banyak godaan, cobaan, dan kesengsaraan. Itu dapat mempengaruhi tindakan hati kita.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio Besok 11 April 2023: Hari Baik untuk Memulai Proyek Baru

Itikaf memungkinkan Anda untuk mengambil waktu istirahat dari dunia dan fokus pada ibadah terus-menerus kepada Allah SWT untuk mengingatkan bahwa kita di sini untuk menyembah dan beribadah kepada Allah.

Hal tersebut dapat membantu kita untuk menjaga hati tetap baik dan berada di jalan yang lurus. Itikaf dapat membantu memperkuat perisai seseorang terhadap tipu muslihat dan godaan setan.

 

3. Sarana untuk Introspeksi dan Evaluasi Diri

Introspeksi dan evaluasi diri adalah hal yang paling sulit dilakukan oleh manusia. Evaluasi diri seperti proses atau pegangan yang akan membawakan manusia mencapai hikmah dan perbaikan diri. Tanpa introspeksi dan evaluasi diri, manusia akan terjebak dan tersesat karena terbawa hanya oleh diri atau hawa nafsu pribadinya.

Baca Juga: Info Cara Cek Nama Penerima Bansos Beras 10 Kg yang Resmi Dibagikan PT Pos Indonesia

Saat Itikaf, disarankan untuk perbanyak beribadah seperti menjalankan shalat 5 waktu, shalat tarawih, berdzikir, membaca Al-Quran dan Hadis.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Owlcation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah