Apa Itu Rabies? Ini Gejala pada Anjing dan Cara Perawatan untuk Korban

- 11 Mei 2023, 16:43 WIB
ILUSTRASI - Simak informasi seputar penyakit rabies pada anjing dan penularan ke manusia, termasuk gejala serta cara perawatan.
ILUSTRASI - Simak informasi seputar penyakit rabies pada anjing dan penularan ke manusia, termasuk gejala serta cara perawatan. /Herbert2512/Pixabay

PR DEPOK – Kasus rabies di Indonesia tercatat cukup tinggi pada tahun 2023. Lantas, apa itu rabies? Bagaimana gejala dan cara perawatannya?

Di Indonesia, kasus rabies yang paling dominan terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui gigitan anjing.

Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, tercatat 12 kasus gigitan anjing di NTT dengan enam di antaranya positif rabies. Selain itu beberapa kasus terjadi di Kalibata, Jakarta.

Apa itu Rabies?

Baca Juga: Daftar Segera DTKS tuk Dapat Bansos 2023, Simak Informasi Ini Jika Anda Belum Terdaftar

Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini umumnya ditularkan dari hewan ke manusia melalui gigitan atau luka terbuka yang terpapar air liur hewan yang terinfeksi virus rabies. Virus rabies menyerang sistem saraf pusat manusia dan hewan, dan jika tidak diobati, dapat menyebabkan kerusakan otak yang parah dan akhirnya kematian.

Anjing rabies adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan anjing yang terinfeksi virus rabies. Virus rabies dapat ditularkan kepada anjing melalui gigitan atau luka terbuka yang terpapar air liur hewan yang terinfeksi virus rabies lainnya. Anjing yang terinfeksi virus rabies dapat menjadi sumber penularan penyakit ini kepada manusia dan hewan lainnya.

Anjing yang terinfeksi rabies mungkin menunjukkan gejala-gejala seperti perubahan perilaku, gelisah, agresi yang tidak biasa, kebingungan, kelemahan, kesulitan menelan, serta perubahan pada suara atau perilaku makan. Secara bertahap, anjing tersebut akan mengalami penurunan kesehatan dan kondisi neurologis yang memburuk, akhirnya mengalami kejang-kejang, kelumpuhan, dan kemungkinan kematian.

Untuk mencegah penyebaran virus rabies melalui anjing, vaksinasi rabies adalah langkah yang sangat penting. Vaksinasi rutin dan tepat waktu pada anjing adalah cara yang efektif untuk melindungi mereka dari infeksi rabies. Selain itu, menjaga jarak aman dari anjing liar atau tidak dikenal yang berpotensi terinfeksi juga merupakan langkah pencegahan yang penting.

Baca Juga: Benarkah PKH Tahap 2 2023 Segera Cair Rp600.000? Cek Jadwal Pencairan dan Penerima di cekbansos.kemensos.go.id

Penting untuk memahami bahwa anjing rabies bukanlah jenis anjing yang khusus, melainkan anjing yang terinfeksi virus rabies. Vaksinasi dan pencegahan yang tepat sangat penting untuk melindungi anjing, manusia, dan hewan lainnya dari penyakit rabies.

Gejala Terpapar Rabies pada Manusia

Gejala-gejala terkena rabies pada manusia umumnya muncul setelah periode inkubasi selama beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Penting untuk diingat bahwa gejala rabies dapat bervariasi pada setiap individu, dan tidak semua gejala mungkin muncul pada setiap kasus.

Baca Juga: Bagaimana Dampak Buruk AI pada Kesehatan, Hubungan Sosial dan Politik? Begini Penjelasan Pakar Internasional

Biasanya gejala awal rabies mirip dengan flu atau penyakit lainnya, tetapi kemudian berkembang menjadi gejala yang lebih parah yang melibatkan sistem saraf.

Berikut ini gejala khas rabies pada manusia meliputi:

1. Ketidaknyamanan atau gatal pada tempat gigitan

2. Gejala awal seperti flu.

Baca Juga: PIP Sudah Cair Mei 2023? Cek Nama Penerima Bantuan hingga Rp1 Juta

Demam, sakit kepala, kelelahan, dan malaise (rasa tidak enak badan) dapat muncul pada tahap awal penyakit.

3. Kekhawatiran dan kecemasan

Terjadi perubahan emosional seperti rasa cemas, ketakutan yang tak dapat dijelaskan, dan kegelisahan.

4. Kelainan perilaku

Baca Juga: KJP Plus Belum Cair, Disdik DKI Peringatkan Siswa Tak Lakukan 23 Larangan Ini

Seseorang yang terkena rabies mungkin mengalami perubahan dalam perilaku, seperti kebingungan, agitasi, dan kesulitan konsentrasi.

5. Kelainan neurologis

Gejala-gejala neurologis muncul seiring perkembangan penyakit. Ini termasuk kelemahan otot, kejang-kejang, kejang otot pada tenggorokan dan rahang (disebut spasme faringolarngomandibular), kesulitan menelan (disfagia), dan kebingungan mental.

6. Hipersensitivitas terhadap rangsangan

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus, dan Gemini Besok 12 Mei 2023: Teman Baru Membantu, Karier akan Sukses

Orang yang terkena rabies mungkin mengalami hipersensitivitas terhadap cahaya (fotofobia) atau suara (fonofobia), yang dapat memperburuk gejala mereka.

7. Gangguan tidur

Kesulitan tidur, insomnia, atau gangguan tidur lainnya dapat terjadi.

8. Paralisis

Baca Juga: Link dan Cara Daftar Rekrutmen Bersama BUMN 2023, Catat Syarat Dokumen yang Harus Disiapkan

Kondisi ini berkembang saat virus menyerang sistem saraf pusat secara luas, menyebabkan kelumpuhan, terutama pada otot-otot pernapasan.

Jika seseorang dicurigai tergigit oleh anjing yang mungkin terinfeksi rabies, sangat penting untuk mencari perawatan medis segera.

Cara Merawat Pasien Rabies

Setelah terpapar virus rabies, langkah-langkah berikut ini dapat dilakukan dalam perawatan pasien rabies:

Baca Juga: Spicy oleh Aespa Trending di YouTube, Berikut Lirik dan Makna Lagunya

1. Pembersihan luka

Jika terjadi gigitan hewan yang dicurigai terinfeksi rabies, segera bersihkan luka dengan sabun dan air mengalir. Proses pembersihan yang baik dapat membantu mengurangi jumlah virus dalam luka.

2. Vaksinasi rabies

Segera mencari perawatan medis setelah terkena gigitan hewan yang dicurigai terinfeksi rabies. Dokter akan memberikan vaksin rabies kepada pasien. Vaksinasi rabies harus dimulai segera setelah terpapar virus dan dilakukan dalam serangkaian suntikan yang ditentukan oleh protokol medis.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Kuliner Soto Murah, Enak, dan Lezat di Tasikmalaya, Catat Lokasinya

3. Imunoglobulin rabies

Selain vaksinasi, dokter mungkin juga memberikan imunoglobulin rabies. Imunoglobulin adalah protein yang mengandung antibodi untuk melawan virus rabies. Imunoglobulin rabies memberikan perlindungan segera saat sistem kekebalan tubuh pasien memproduksi antibodi sendiri.

4. Perawatan suportif

Baca Juga: 20 Link Twibbon Hari Perawat Internasional 12 Mei 2023 Terbaru, Pakai Gratis dan Bagikan Sekarang!

Pasien rabies memerlukan perawatan suportif yang meliputi pemantauan dan penanganan gejala-gejala yang muncul. Gejala neurologis dapat diobati dengan obat penenang, dan pasien mungkin membutuhkan bantuan pernapasan jika terjadi kelumpuhan otot-otot pernapasan.

Perawatan medis harus dilakukan di fasilitas kesehatan yang memadai dengan dukungan perawatan intensif. Namun, sangat penting untuk diingat bahwa rabies hampir selalu berakhir dengan kematian setelah munculnya gejala. Oleh karena itu, pencegahan melalui vaksinasi sebelum terpapar virus rabies adalah langkah yang paling efektif untuk melindungi diri dari penyakit ini.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah