Waspada Rabies Mengintai di Sekitar Kita, Bisa Membawa Petaka Bagi Keluarga!

- 16 Juni 2023, 19:46 WIB
Berikut penyebab, gejala, dan media penyebab virus rabies, penyakit menular dari anjing gila yang menyerat sistem saraf pusat.*
Berikut penyebab, gejala, dan media penyebab virus rabies, penyakit menular dari anjing gila yang menyerat sistem saraf pusat.* /Herbert2512/Pixabay

PR DEPOK - Rabies atau di Indonesia terkenal dengan sebutam penyakit anjing gila adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus rabies. Virus ini menyerang sistem saraf pusat dan dapat menginfeksi mamalia, termasuk manusia.

 

Rabies umumnya ditularkan melalui gigitan atau kontak langsung dengan saliva hewan yang terinfeksi, seperti anjing, kucing, rakun, dan kelelawar.

Setelah terinfeksi virus rabies, gejala mungkin tidak muncul secara langsung. Biasanya, masa inkubasi virus ini berkisar antara beberapa minggu hingga beberapa bulan, tetapi bisa lebih cepat tergantung pada lokasi gigitan dan jaraknya dari otak. Selama periode ini, virus pelan namun pasti mengalami replikasi dan bergerak ke sistem saraf pusat.

Setelah masa inkubasi berakhir, gejala-gejala awal rabies akan muncul biasanya tditandai dengan demam, nyeri otot, dan kelelahan.

Baca Juga: Sekjen PKS Sebut Putusan MK akan Disambut Gembira oleh Rakyat

Gejala-gejala tersebut kemudian berkembang menjadi gejala yang lebih serius, termasuk kebingungan, gangguan tidur, kecemasan, kesulitan menelan, dan kejang-kejang. Penderita rabies juga dapat mengalami hiperaktivitas, agitasi, dan sensitivitas terhadap rangsangan cahaya dan suara.

Bila gejala-gejala ini muncul, penyakit rabies hampir selalu berakibat fatal. Oleh karena itu, penting untuk segera mencari perawatan medis setelah terpapar atau tergigit oleh hewan yang diduga terinfeksi rabies.

 

Perawatan dini yang melibatkan pemberian vaksin rabies dan imunoglobulin rabies dapat membantu mencegah perkembangan penyakit.

Pencegahan rabies melibatkan vaksinasi hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing, serta menghindari kontak dengan hewan liar atau tidak dikenal yang berpotensi terinfeksi.

Baca Juga: 7 Opsi Mie Ayam Dijamin Bikin Ketagihan di Nganjuk, Ini Lokasinya

Asal Mula Virus Rabies Masih Jadi Tanda Tanya

Asal mula virus rabies masih menjadi topik penelitian dan diperdebatkan di antara para ilmuwan. Namun, ada beberapa teori yang menyampaikan kemungkinan asal usul virus rabies.

 

Salah satu teori menyatakan bahwa virus rabies telah ada sejak zaman prasejarah dan telah menyebar dari hewan ke manusia selama ribuan tahun. Beberapa catatan kuno dari Mesir, Yunani, dan Romawi menggambarkan gejala yang mirip dengan rabies pada manusia dan hewan. Hal ini menunjukkan bahwa penyakit ini telah ada sejak zaman kuno.

Teori lainnya adalah bahwa virus rabies telah berevolusi dari virus yang terkait dengan penyakit pada hewan. Misalnya, beberapa ilmuwan berpendapat bahwa virus rabies mungkin berasal dari virus yang menginfeksi kelelawar dan kemudian menyebar ke hewan lain, termasuk manusia.

Baca Juga: Paling Top! 5 Tempat Soto Paling Rekomen di Payakumbuh, Ini Lokasinya

Kelelawar sering kali dianggap sebagai reservoir alami utama virus rabies. Mereka bisa menjadi inang tanpa menunjukkan gejala penyakit, yang memungkinkan virus untuk bertahan dan menyebar melalui populasi kelelawar tanpa terdeteksi.

Pada akhirnya, asal mula virus rabies masih merupakan topik penelitian yang aktif. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dengan lebih baik evolusi dan transmisi virus rabies serta hubungannya dengan hewan inangnya.

 

Gejala yang Timbul Saat Terpapar Virus Rabies

Setelah terinfeksi virus rabies, gejala awal mungkin mirip dengan flu, termasuk demam, sakit kepala, kelelahan, dan ketidaknyamanan umum. Namun, gejala ini kemudian berkembang menjadi gejala yang lebih parah, seperti:

Baca Juga: Sekjen PKS Sebut Putusan MK akan Disambut Gembira oleh Rakyat

1. Kesulitan tidur atau insomnia.

2. Sensasi gatal, terbakar, atau kesemutan di area gigitan.

 

3. Fobia air (hidrofobia), yang menyebabkan kesulitan menelan dan ketakutan yang berlebihan terhadap air.

4. Gangguan perilaku, seperti kebingungan, kegelisahan, dan agresi.

Baca Juga: Sedap! List 9 Sate Paling Populer di Cirebon, Catat Lokasinya

5. Kehilangan kontrol akan otot dan kelemahan otot.

6. Kejang-kejang.

7. Hingga terjadi Koma.

 

Rabies merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan hampir selalu berakhir dengan kematian jika tidak diobati segera setelah gejala muncul.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Bakso Terenak di Kota Batu yang Wajib Dicoba!

Media Penyebar Virus Rabies

Virus rabies berasal dari hewan yang terinfeksi virus rabies, terutama mamalia seperti anjing, rubah, rakun, dan kelelawar. Virus rabies adalah virus RNA dari keluarga Rhabdoviridae dan genus Lyssavirus.

Virus ini dapat ditularkan ke manusia melalui gigitan atau goresan dari hewan yang terinfeksi. Manusia juga dapat terinfeksi melalui kontak dengan air liur hewan yang terinfeksi jika luka terbuka atau selaput lendir terkena air liur tersebut.

 

Sumber utama virus rabies di antara hewan domestik adalah anjing, sementara kelelawar adalah sumber utama virus rabies di antara hewan liar.

Baca Juga: Jadwal Pencairan Bansos BPNT Tahap 3 2023, Berikut Besaran Dana dan Cara Cek Penerima Secara Online

Virus rabies tersebar di seluruh dunia, kecuali di beberapa negara yang telah berhasil mengendalikan penyebarannya melalui vaksinasi hewan peliharaan dan kebijakan karantina yang ketat.

Meskipun manusia juga dapat terinfeksi virus rabies, kasus infeksi manusia yang ditularkan dari manusia ke manusia sangat jarang terjadi. Sebagian besar kasus infeksi manusia terjadi karena kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi virus rabies.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah