Peneliti Ungkap Hobi Begadang Bisa Tingkatkan Risiko Beragam Penyakit dan Kematian Hingga 10 Persen

- 25 Agustus 2020, 08:22 WIB
Ilustrasi begadang.
Ilustrasi begadang. /

PR DEPOK - Apakah Anda termasuk orang yang sering begadang? Jika ya, tahukah Anda bahwa terlalu kerap melewatkan aktivitas tidur di malam hari dapat meningkatkan risiko kematian dini?

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Time, baru-baru ini sebuah penelitian mengungkap fakta terkait orang yang suka begadang atau disebut juga night owls cenderung lebih pendek umurnya dibandingkan orang-orang yang bangun lebih awal atau disebut morning larks.

Laporan terbaru itu diterbitkan dalam jurnal Chronobiology International yang menganalisis penelitian terhadap 500.000 orang partisipan. Para partisipan yang terlibat diketahui berada di rentang usia 30 hingga 70 tahun.

Penelitian tersebut dilakukan dengan mengamati perilaku dan kondisi yang terjadi kepada para partisipan selama 6,5 tahun.

Baca Juga: Diduga Jadi Target Perdagangan Manusia, Wanita Asal Garut Berhasil Kabur Meski Alami Gangguan Jiwa

Hasil menunjukkan bahwa orang-orang yang teridentifikasi sebagai night owls memiliki risiko kematian dini 10 persen lebih tinggi selama masa penelitian. Risiko 10 persen diperoleh saat night owls dibandingkan dengan partisipan yang diketahui sebagai orang yang terbiasa bangun pagi tanpa aktivitas begadang.

Tim peneliti yang berasal dari salah satu perguruan tinggi di Inggris yakni University of Surrey dan Northwestern University di Chicago juga menemukan fakta bahwa night owls cenderung memiliki berbagai masalah kesehatan antara lain diabetes, masalah neurologis, serta gangguan pernapasan.

Penelitian ini bukanlah penelitian pertama yang dilakukan untuk menemukan kaitan antara kurangnya waktu tidur dengan kondisi kesehatan yang buruk. Sebelumnya, penelitian lain juga pernah dilakukan untuk mengamati risiko depresi yang lebih besar pada orang yang suka begadang.

Selain itu, sebuah penelitian juga pernah dilakukan guna mengetahui kemungkinan penggunaan narkoba dan pola makan yang tidak sehat pada para night owls.

Baca Juga: Usai Swab Test, Ridwan Kamil Jalani Proses Injeksi Rangkaian Uji Klinis Vaksin Covid-19 Hari ini

Buruknya kesehatan orang yang suka begadang juga tampaknya didukung oleh lingkungan pekerjaan yang lebih cocok bagi para morning larks.

Jam biologis para night owls lebih aktif di malam hari, tidak akan sesuai dengan waktu dimulainya aktivitas, yang umumnya bermula pada pagi hari. Artinya, ketika tubuh mengatakan untuk tidur di pagi hari, para night owls ini justru dipaksa untuk melakukan aktivitas seperti berangkat ke kantor.

Namun, sayangnya penelitian terbaru ini hanya dilakukan terhadap orang-orang yang mengaku dirinya sebagai night owls atau morning larks. Penelitian ini tidak secara langsung mengamati perilaku partisipan yang benar-benar sering begadang atau tidak.

Hal ini mengakibatkan temuan dari penelitiannya pun menjadi tidak pasti. Meski nyatanya terlalu sering begadang dapat berakibat pada risiko kematian dini yang lebih tinggi, tim peneliti membagikan beberapa solusi untuk meminimalisir kemungkinan tersebut.

Baca Juga: Gegara Pertamina Alami Kerugian Rp11,13 Triliun, Warganet Sentil Ahok di Twitter

Menurut mereka, jam biologis tubuh bisa didapatkan secara genetis atau turun temurun. Namun, Anda tetap bisa mengatur dan melatih jam biologis tubuh Anda sendiri.

“Jika seseorang ingin mengubah dirinya dari night owls menjadi morning larks, ia harus menjaga waktu tidurnya supaya teratur, mendapatkan paparan sinar matahari di pagi hari serta mencoba untuk menyelesaikan aktivitasnya lebih awal. Semua hal ini dilakukan agar malamnya orang tersebut bisa mendapatkan kualitas istirahat yang baik,” tutur ketua tim peneliti sekaligus profesor neurologi bernama Kristen Knutson.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: TIME


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x