Khutbah Jumat Hari Ini: Memupuk Cinta Melalui Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H

- 29 September 2023, 10:50 WIB
Khutbah Jumat hari ini tentang 'Memupuk Cinta Melalui Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H'.
Khutbah Jumat hari ini tentang 'Memupuk Cinta Melalui Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H'. /Pixabay/Mohammad Sheyriyar Shah

Melihat kondisi umat yang terpuruk dan semakin jauh dari Islam, serta tidak punya semangat memperjuangkan agamanya, para ulama dan tokoh Islam mencari solusi bagaimana membangkitkan keislaman kaum Muslimin dan melepaskan diri dari cengkeraman tentara salib.

Di antaranya seorang raja yaitu Al-Malik Mudhaffaruddin (Raja Himsiyyah), mengundang para ulama dan masayikh ke istana untuk bermusyawarah, bagaimana membangkitkan semangat umat Islam, membebaskan diri dari penjajah, serta menanamkan kecintaan anak muda dan Muslimin kepada Rasulullah, sehingga mau meneladani beliau.

Baca Juga: Tak Kalah Ramai, 7 Kedai Bakso di Kabupaten Semarang Ini Banyak Penyuka Setianya!

Dari musyawarah ulama tersebut akhirnya ada yang mengusulkan agar diadakan peringatan peristiwa bersejarah dalam Islam, diantaranya dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, yang kemudian dikampanyekan dengan besar-besaran, mengundang para penyair agar menulis syair pujian kepada Nabi, serta para ulama dan mubaligh yang bertugas menceritakan sejarah Nabi.

Al-Malik Mudhaffaruddin menanggapi usulan ini dengan antusias. Tetapi ada yang tidak setuju, dengan alasan karena peringatan seperti itu tidak pernah dikerjakan oleh Nabi, dan itu berarti bid’ah.

Menanggapi ketidaksetujuan mereka, akhirnya dijawab oleh ulama yang hadir, bahwa dalam penjelasan tentang bid’ah itu tidak semua sesat. Menurut Imam al-Iz Abdussalam, Ibnu Atsar menjelaskan bahwa ada bid’ah dholalah dan bid’ah hasanah.

Bid’ah dholalah (sesat) adalah bid’ah yang tidak ada dasar hukumnya dan tidak ada perintah sama sekali dari syariat, sedangkan bid’ah hasanah adala suatu amalan yang dasar perintahnya sudah ada dari Rasulullah, namun teknisnya tidak diatur langsung dan itu bukan termasuk ibadah mahdah muqayyadah (ibadah murni yang telah ditentukan tata caranya).

Baca Juga: Segera Soft Launching, Berikut Rute Kereta Cepat Jakarta Bandung

Ma’asyiral Muslimin sidang Jumat rahimakumullah,

Seperti sering dijelaskan bahwa ibadah itu ada dua macam. Pertama, ibadah mahdah muqayyadah yaitu ibadah murni yang tata caranya terikat dan tidak boleh diubah, karena perintah dan teknis pelaksanaannya contohkan langsung oleh Rasulullah, seperti shalat dan haji yang harus sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasul.

Halaman:

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah