Ketegangan otot yang hampir berulang seperti mengatupkan rahang, mengepalkan tangan atau meregangkan otot di seluruh tubuh, sering kali menyertai gangguan kecemasan.
Gejala ini bisa begitu parah dan menyebar sehingga orang yang telah lama mengidapnya mungkin berhenti menyadarinya setelah beberapa saat.
Untuk menjaga kondisi tubuh agar terhindar dari kondisi mengalami ketegangan otot, aktivitas pilihan seperti olahraga secara teratur dapat membantu menjaga otot tetap terkendali.
Namun tetap harus waspada karena risiko ketegangan otot malah bisa meningkat saat cedera atau kejadian tak terduga lainnya yang bisa mengganggu kebiasaan olahraga seseorang.
Baca Juga: Terbukti Gunakan Amphetamine dan Sabu, Reza Artamevia Minta Maaf kepada Keluarga Hingga Guru-gurunya
Gangguan pencernaan kronis
Terkadang, kecemasan bisa menyebabkan lebih dari sekedar perasaan tidak enak di perut. Faktanya, masalah pencernaan seperti mual, diare, gangguan pencernaan adalah beberapa keluhan utama yang terkait dengan gangguan kecemasan.
Kendati demikian, terdapat langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri pada sekitar perut yang timbul karena kecemasan, seperti menarik napas dalam-dalam, berolahraga secara teratur, dan bahkan mengikuti meditasi terpandu setiap hari.
Namun cara terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan mencari bantuan seroang terapis yang memiliki spesialisasi di bidang kecemasan.
Demam panggung
Orang dengan kecemasan sosial cenderung mengkhawatirkan agenda atau kegiatan yang akan dilakukan. Kekhawatiran bisa meningkat selama selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu menjelang kegiatan tersebut.
Saat berhasil melewatinya, mereka cenderung merasa sangat tidak nyaman dan mungkin memikirkannya untuk waktu yang lama setelah itu. Tak jarang mereka juga bertanya-tanya terkait penilaian orang lain kepada dirinya.
Kesadaran diri