Waspada Monkeypox, Begini Gejala hingga Langkah Pencegahan Cacar Monyet

- 3 November 2023, 16:03 WIB
Simak cara penularan, gejala, hingga langkah pencegahan Monkeypox atau cacar monyet.
Simak cara penularan, gejala, hingga langkah pencegahan Monkeypox atau cacar monyet. /Harun Tulunay/REUTERS/

PR DEPOK - Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati, telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait peningkatan kewaspadaan terhadap Monkeypox. Hal ini merujuk pada SE Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Nomor: HK.02.02/C/4408/2023 yang memperingatkan mengenai penyakit ini di Indonesia.

Menurut Mary, Monkeypox adalah penyakit zoonosis baru yang disebabkan oleh virus Monkeypox, termasuk dalam keluarga Poxiridae. Penularannya dapat terjadi melalui kontak langsung dengan individu atau hewan terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi virus tersebut.

Gejala penyakit ini dapat berkisar selama dua hingga minggu, dengan beberapa kasus berkembang menjadi berat hingga fatal.

Baca Juga: Wajib Coba, Ini 5 Nasi Padang Enak Rating Tinggi yang Ada di Garut

Data dari SE menunjukkan bahwa sejak 1 Januari 2022 hingga 26 September 2023, telah dilaporkan 90.618 kasus dari 115 negara dengan 157 kematian. Di Jakarta sendiri, hingga 25 Oktober 2023, tercatat 13 kasus Monkeypox.

Faskes dan organisasi profesi kesehatan di Kota Depok dihimbau untuk melakukan pemantauan terhadap perkembangan situasi dan informasi terkait Monkeypox melalui kanal resmi yang telah disediakan.

Mereka juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dini dengan melakukan penemuan kasus, terutama di instalasi gawat darurat, klinik umum, penyakit infeksi, dermatologi, urologi, obsteri ginekologi, dan layanan HIV/AIDS.

Baca Juga: 4 WNI Dievakuasi dari Gaza, Menlu Sebut Prosesnya Tidak Mudah

Mary juga menekankan pentingnya meningkatkan kewaspadaan dan proaktifitas dalam menemukan kasus, khususnya di layanan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP) HIV/AIDS, serta layanan Konseling dan Testing HIV (KT-HIV) dengan melibatkan jejaring komunitas kunci untuk memastikan akses tanpa stigma dan diskriminasi.

Dalam SE tersebut, juga disarankan langkah-langkah kewaspadaan standar untuk pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan.

Meningkatkan kemampuan pelayanan rujukan pada rumah sakit jejaring pengampuan pelayanan penyakit infeksi emerging juga menjadi prioritas. Informasi tentang Monkeypox juga akan disebarluaskan kepada petugas dan masyarakat.

Baca Juga: Rasanya Mantap Abis! 7 Bakso Paling Enak di Mamuju, Cek Lokasi Lengkapnya di Sini

Mary menekankan pentingnya koordinasi dengan Dinkes dan laboratorium kesehatan masyarakat setempat mengenai pencatatan dan pengelolaan spesimen sebagai upaya preventif.

Lalu bagaimana cacar monyet menular?

Penularan Cacar Monyet

Virus cacar monyet dapat menyebar ketika seseorang memiliki kontak dengan virus dari hewan yang terinfeksi, individu yang terjangkit, atau materi yang terkontaminasi oleh virus tersebut. Selain itu, virus juga dapat berpindah melalui plasenta dari ibu hamil ke janin.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo, dan Virgo Besok, 4 November 2023: Saatnya Bangkit dan Meraih Tujuan

Penularan cacar monyet dapat terjadi dari hewan ke manusia melalui gigitan atau goresan dari hewan yang terinfeksi, ketika mengurus atau memproses hewan buruan, atau melalui penggunaan produk yang berasal dari hewan yang terjangkit.

Selain itu, virus dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada individu yang terinfeksi atau melalui materi yang telah bersentuhan dengan cairan atau luka tubuh, seperti pakaian atau linen.

Penyakit ini juga dapat menyebar melalui droplet pernapasan saat berlangsungnya kontak dengan penderita dalam jangka waktu yang cukup lama.

Baca Juga: Kapan BLT El Nino 2023 Cair? Simak Informasinya di Sini Berikut Cara Cek Nama Penerima Online

Beberapa jenis hewan telah diidentifikasi rentan terinfeksi virus cacar monyet. Namun, masih terdapat ketidakpastian mengenai sejarah alami dari virus ini.

Hingga saat ini, reservoir spesifik dari virus ini belum diketahui dan diperlukan penelitian lebih lanjut. Meskipun diberi nama cacar monyet, namun penting untuk diingat bahwa monyet bukanlah reservoir utama dari penyakit ini.

Gejala dan Tanda Cacar Monyet

Pada manusia, gejala dari cacar monyet mirip dengan gejala cacar air, namun cenderung lebih ringan. Beberapa tanda awal yang dapat muncul adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, serta kelelahan.

Baca Juga: Cara Pesan Tiket Piala Dunia U17, Ketahui Pilihan Paket dan Harganya

Demam merupakan kondisi di mana suhu tubuh mengalami peningkatan di atas batas normal, biasanya disertai dengan rasa tidak nyaman dan menggigil. Sementara itu, sakit kepala dapat dirasakan sebagai nyeri atau tekanan pada bagian kepala, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Nyeri otot adalah sensasi sakit yang terjadi pada otot tubuh. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketegangan otot, aktivitas fisik yang berlebihan, atau infeksi.

Kelelahan adalah kondisi di mana seseorang merasa sangat lelah atau lemah, bahkan setelah istirahat yang cukup. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja sehari-hari dan mengurangi tingkat energi.

Baca Juga: Update Bansos BPNT Oktober 2023 Sudah Mulai Cair, Segera Cek Penerima dan Dapatkan Bantuan Rp400.000

. Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet terletak pada pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati) yang terjadi pada cacar monyet.

Sedangkan pada cacar air tidak terjadi hal tersebut. Masa inkubasi cacar monyet biasanya berkisar antara 6 hingga 13 hari, meskipun ada kasus yang mencapai 5 hingga 21 hari.

Beberapa gejala dan tanda cacar monyet meliputi:

1. Sakit kepala

Baca Juga: Link Beli Tiket Nonton Piala Dunia U17 2023 Indonesia, Lengkap dengan Harga Resmi dari FIFA Mulai Rp75 Ribu

2. Demam akut dengan suhu lebih dari 38,5oC

3. Pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati)

4. Nyeri otot (myalgia)

5. Sakit punggung

Baca Juga: Kenapa BPNT Tahap 5 September-Oktober Tidak Cair Semua? Berikut Penjelasannya

6. Kelemahan tubuh (asthenia)

7. Lesi cacar berupa benjolan berisi cairan atau nanah yang muncul di seluruh tubuh

Biasanya, dalam rentang waktu 1 hingga 3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah demam muncul, penderita akan mengalami ruam. Ruam ini biasanya dimulai di wajah dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Penyakit ini biasanya memiliki durasi selama 2 hingga 4 minggu. Di benua Afrika, cacar monyet telah tercatat menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terinfeksi.

Baca Juga: Simak Panduan Penting Keselamatan Saat Menggunakan Lift

Pencegahan Cacar Monyet

Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus cacar monyet, di antaranya adalah:

1. Hindari kontak dengan hewan yang berpotensi menjadi reservoir virus, termasuk hewan yang sakit atau ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet tersebar.

2. Hindari kontak dengan benda-benda seperti tempat tidur yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.

3. Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang berisiko terinfeksi.

Baca Juga: Korban Warga Sipil Palestina Terus Bertambah, Diplomat AS Desak Israel untuk Setujui Jeda Kemanusiaan

4. Lakukan pencucian tangan yang teliti dan benar setelah melakukan kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.

5. Gunakan alat pelindung diri.

6. Pastikan daging dimasak dengan sempurna dan matang hingga benar-benar aman untuk dikonsumsi.

Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan ini, dapat meminimalkan risiko penularan cacar monyet dan melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.***

Editor: Dini Novianti Rahayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah