Asal-Usul Mengapa 1 Januari Ditetapkan Sebagai Awal Tahun dan Dirayakan Sebagai Tahun Baru
Maju sedikit ke masa pemerintahan Julius Caesar, seorang pria yang tidak hanya dikenal karena kehebatannya dalam menaklukkan, tapi juga karena bakatnya dalam mereformasi kalender.
Pada tahun 45 SM, Caesar memutuskan sudah waktunya untuk merapikan kekacauan, dan ia memperkenalkan kalender Julian, model baru yang memiliki kemiripan dengan kalender yang kita gunakan saat ini.
Dengan perubahan kalender ini, Caesar memindahkan awal tahun baru ke tanggal 1 Januari, menyelaraskannya dengan bulan yang dinamai Janus, dewa bermuka dua yang secara bersamaan dapat melihat ke masa lalu dan melihat ke masa depan.
Baca Juga: Tak Ada Tanda-tanda akan Berakhir, Pengungsi Palestina Akui Kelelahan dengan Perang di Gaza
Secara kebetulan, Janus juga menjadi maskot tidak resmi bagi mereka yang ingin memenuhi resolusi tahun baru.
Legenda mengatakan bahwa Caesar terinspirasi oleh titik balik matahari musim dingin, saat ketika cahaya matahari mulai mengalahkan kegelapan, yang melambangkan harapan dan pembaruan.
Ada juga yang mengatakan bahwa ia hanya ingin mencari alasan untuk mengadakan pesta toga yang epik di tengah musim dingin.
Seiring dengan semakin populernya kalender Julian, begitu pula dengan tradisi perayaan tahun baru 1 Januari.
Baca Juga: Lirik Lagu ‘Ruang Rindu’ - Letto, Lagunya Enak Didengar
Namun, evolusi kalender tidak berhenti sampai di situ. Kalender Gregorian, yang diperkenalkan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582, membuat beberapa penyesuaian untuk lebih menyempurnakan sistem ketepatan waktu kita.