5 Fakta OCD: Diturunkan dari Keluarga dan Bisa Dialami Anak Laki-laki hingga Perempuan Dewasa

- 17 Mei 2024, 20:57 WIB
Berikut ini merupakan 5 fakta terkait OCD, termasuk bisa diturunkan dari keluarga dan orang yang bisa terkena.
Berikut ini merupakan 5 fakta terkait OCD, termasuk bisa diturunkan dari keluarga dan orang yang bisa terkena. /Pixabay/Engin_Akyurt

Laki-laki berisiko lebih besar terkena OCD di masa kanak-kanak, sementara perempuan memiliki risiko lebih besar terkena OCD seumur hidup, menurut Journal of Clinical Psychiatry.

Pria dan wanita sering kali menunjukkan jenis OCD yang berbeda. Laki-laki lebih cenderung melaporkan obsesi yang berkaitan dengan seksualitas, ketepatan, dan simetri, sedangkan obsesi kontaminasi dan pembersihan lebih mungkin dialami oleh perempuan.

Wanita yang memiliki anggota keluarga dekat dengan OCD memiliki risiko lebih tinggi terkena gangguan ini pada usia 20-an.

Baca Juga: Hotman Paris Hutapea Ungkap Kejanggalan dalam Kasus Pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon: Ada yang Menarik

3. Faktor Genetika Mempengaruhi Kondisi OCD

Genetika Anda 50% bertanggung jawab menentukan risiko Anda terkena OCD.

Artinya, memiliki anggota keluarga yang mengidap OCD merupakan faktor risiko tinggi, dengan kemungkinan berkembangnya gangguan tersebut meningkat secara signifikan berdasarkan kedekatan anggota keluarga tersebut. Jika OCD mereka dimulai pada masa kanak-kanak atau remaja, kemungkinannya meningkat.

Jika Anda, orang tua, atau saudara kandung Anda menderita OCD, terdapat 25% atau satu dari empat kemungkinan anggota keluarga dekat lainnya juga menderita OCD .

Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD), bersama dengan gangguan kecemasan lainnya, merupakan kontributor keenam terbesar terhadap kerugian kesehatan non-fatal secara global, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. Lebih dari setengah juta warga Australia, atau 2% dari populasi hidup dengan kelainan OCD.

Baca Juga: Daftar 5 Hotel Terbaik dan Ternyaman di Pemalang, Buruan Cek dan Pesan di Sini!

4. Penyebab OCD Tidak Diketahui

Apa yang menyebabkan OCD tidak diketahui, namun para peneliti percaya bahwa orang-orang dengan OCD memiliki area tertentu di otak mereka yang mungkin tidak merespon secara normal terhadap serotonin, suatu bahan kimia yang digunakan beberapa sel saraf untuk berkomunikasi satu sama lain.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah