Kapankan Waktu Takbir Hari Raya Idul Adha 1445 H? Muhammadiyah: Ada Dua Jenis Waktu Takbir

- 15 Juni 2024, 14:00 WIB
Jenis takbir yang biasanya ada untuk menandakan hari raya Idul Adha.
Jenis takbir yang biasanya ada untuk menandakan hari raya Idul Adha. /PIXABAY/GDJ/

Baca Juga: Soal Izin Usaha Starlink di Indonesia, Kemenkominfo Pastikan Tak Ada Perlakuan Khusus

"Tiada hari-hari yang amalan shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari sepuluh (Zulhijjah) ini." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, tidak juga berjihad di jalan Allah (lebih dicintai daripada hari-hari itu)?" Beliau menjawab, "Tidak juga berjihad di jalan Allah kecuali seseorang yang keluar (berjihad) dengan diri dan hartanya dan tidak kembali dengan semua itu sedikit pun." (Sunan at-Turmudzi, Sunan Ibnu Majah, Sunan Abu Dawud, Suab al-Iman, dan Shahih al-Bukhari)

Takbir khusus pada hari Arafah (9 Zulhijjah), Nahar (10 Zulhijjah), dan Tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijjah) dijelaskan lebih lanjut dalam fatwa tersebut.

Dimulai sejak setelah shalat Subuh pada hari Arafah hingga akhir hari Tasyrik. Ini berdasarkan kesepakatan para sahabat Nabi SAW, seperti Umar, Ali, dan Ibnu Mas’ud.

Mereka bersepakat bahwa takbir dimulai setelah shalat Subuh pada hari Arafah, sebagaimana disebutkan oleh Abu Ishaq dalam as-Sunan al-Kubra li al-Baihaqi.

Baca Juga: Mau ke Bandung? Inilah 7 Destinasi Wisata Alam yang Aduhai Sejuk nan Hijau

Berdasarkan penjelasan di atas, terdapat dua jenis takbir untuk menyambut Idul Adha, diantaranya:

1. Takbir Umum: Dilakukan mulai tanggal 1-10 Zulhijjah karena keutamaan 10 hari pertama bulan Zulhijjah.

2. Takbir Khusus: Dimulai sejak setelah shalat Subuh pada hari Arafah (9 Zulhijjah) hingga akhir hari Tasyrik.

Meskipun demikian, jika ada yang ingin memulai takbir pada malam hari Nahar (10 Zulhijjah), hal ini tetap diperbolehkan karena telah masuk waktu takbir hari raya Idul Adha.

Halaman:

Editor: Dini Novianti Rahayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah